Aktifitas ekonomi di Jawa Timur khususnya di Surabaya sejak ramadhan hingga menjelang lebaran kali ini mengalami pertumbuhan pesat. Tak tanggung-tanggung, pertumbuhannya mencapai 31 persen dalam jangka waktu sekitar satu bulan yang tersebar dari beragam sektor.
Jamhadi Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Surabaya mengatakan, pertumbuhan tersebut salah satunya disumbang oleh bisnis homemade yang mengalami kenaikan hingga empat kali lipat. Belum lagi dengan bisnis makanan dan fashion yang sudah terlihat geliat kenaikannya sebelum memasuki bulan ramadhan.
“Pertama mamin (makanan minuman, red), pertumbuhannya hingga 31 persen selama 45 hari. Fesyen ini juga luar biasa, karena ada perubahan dari rata-rata orang belanja 2 potong (pakaian), ini mulai mengarah ke 3 potong,” kata Jamhadi kepada Radio Suara Surabaya, Selasa (28/5/2019).
Menurutnya, meningkatnya daya konsumsi masyarakat terhadap fesyen dikarenakan banyaknya pilihan dengan desain kreatif yang beragam.
Selain itu, kebutuhan penunjang transportasi seperti spare part dan Bahan Bakar Minyak (BBM) juga mengalami peningkatan. Kenaikan kebutuhan tersebut di Surabaya mencapai 31 persen, lebih tinggi dari kenaikan rata-rata Jatim yang hanya 20 persen.
Tidak hanya itu, Jamhadi menegaskan bahkan di sektor farmasi pun juga ikut mengalami kenaikan.
“Kemudian untuk sektor lain seperti farmasi mengalami peningkatan. Mungkin orang-orang pada jalan-jalan enak akhirnya konsumsi obatnya juga besar,” tambahnya sambil berseloroh.
Sedangkan dari sektor gadget juga tak ketinggalan mengalami peningkatan. Sejak bulan ramadhan, belanja masyarakat untuk berbelanja gadget, pulsa dan barang telekomunikasi lainnya juga relatif lebih tinggi dari hari biasanya.(tin/rst)