Sabtu, 23 November 2024

Lebih dari 25 Ribu Hafiz Ikuti Halaqoh Kubro di Masjid Al-Akbar Surabaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Sebanyak 20.603 penghafal Alquran yang mengikuti kegiatan Halaqoh Kubro Tahfizhul Quran Ke-1 Majelis Taujih Wal Irsyad di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Senin (25/12/2017). Foto: Humas Pemprov Jatim

Lebih dari 25 ribu hafiz Alquran mengikuti Halaqoh Kubro Tahfizhul Quran Ke-1 Majelis Taujih Wal Irsyad, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur, di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Senin (25/12/2017).

Acara yang sebelumnya sudah dihelat tiga kali di Jakarta ini baru kali ini digelar di Surabaya. Pada 2016 lalu acara ini diselenggarakan di Jakarta Islamic Center dengan jumlah peserta sebanyak 11.000 penghafal Alquran.

Data panitia Halaqoh Quran, pada helatan di Surabaya kali ini ada sebanyak 20.603 penghafal Alquran yang mengikuti kegiatan ini. Data ini seperti disampaikan Mochamad Amrodji Ketua Panitia Halaqoh Kubro Tahfidzul Quran 2017.

Peserta halaqoh, kata dia adalah utusan dari masing-masing DPD LDII se-Jawa Timur. Bahkan dari luar Jawa Timur, seperti dari Bali, Lombok, Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), dan Samarinda.

Acara ini dilatarbelakangi data bahwa Indonesia pada 2030 akan memperoleh bonus demografi, yang mana 70 persen penduduk Indonesia adalah mereka yang berusia produktif.

LDII beranggapan bahwa bonus demografi ini akan menjadi masalah, ketika pada saat itu generasi mudanya tidak memiliki sifat religius. Acara ini pun dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana hafalan Alquran para tahfidz.

Sementara, Amien Adhy Ketua DPW LDII Jatim mengatakan, Halaqoh Kubro pertama di Surabaya ini mengangkat tema “Membangun Karakter Generasi Penerus Bangsa Melalui Pendidikan Tahfizhul Quran.”

Kegiatan ini menurutnya, menjadi program DPP LDII untuk menciptakan generasi yang profesional religius, dan akan menjadi program jangka panjang yang menjadi fokus utama pembinaan karakter generasi muda penerus bangsa.

“Program ini untuk mencetak generasi religius dan generasi qurani, yaitu generasi yang berperilaku dan berbudi pekerti sebagaimana terdapat di Alquran,” katanya.

Amien mencontohkan, peradaban yang agung bisa runtuh dalam sekejap bila masyarakat dan pemimpinnya tidak memiliki ketakwaan terhadap Allah. Hal itu bisa dilihat dalam sejarah Mesir, Persia, hingga imperium Roma.

Halaqoh Kubro yang terselenggara atas kerja sama Majelis Taujih Wal Irsyad DPP LDII dengan DPW LDII Jawa Timur ini, kata Amien, juga dimaksudkan untuk bersilaturahmi dengan para tokoh agama, ormas, pemerintah, dan tokoh-tokoh masyarakat lainnya.

Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jatim yang membuka acara ini berharap generasi muda muslim hafal Alquran sejak dini, sehingga bisa lebih cepat menghafalnya dan kelak bisa menginspirasi hidupnya.

“Ke depan, kita ingin ada generasi yang ahli tertentu tapi tetap hafal Alquran. Jadi apapun pekerjaannya ya tetap hafal Alquran,” ujarnya saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan kegiatan di Masjid Al Akbar Surabaya.

Gus Ipul mengatakan, ketika generasi muda muslim makin mencintai Alquran maka negeri ini bakal semakin makmur, sejahtera ekonominya, rukun dan terjaga keragamannya, sekaligus bahagia jiwanya.(den)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs