Sabtu, 23 November 2024

Presiden Harapkan Desain dan Harga Mobil Listrik ITS Bisa Bersaing di Pasar

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Presiden sempat mencoba mobil listrik buatan ITS bernama Ezzy II ITS setelah meresmikan Tol Surabaya-Mojokerto di Gerbang Tol Warugunung, Selasa (19/12/2017). Foto: Denza suarasurabaya.net

Joko Widodo Presiden setelah meresmikan Tol Surabaya-Mojokerto di Gerbang Tol Warugunung, Selasa (19/12/2017) sempat mencoba mobil listrik buatan ITS bernama Ezzy II ITS.

Presiden mengatakan, setiap produk-produk riset dan produk-produk penelitian di universitas yang ada di Indonesia memang harus ditindaklanjuti supaya masuk industri.

“Tapi itu memang tidak mudah. Baik menyangkut uji emisi, uji kelayakan, dan lain-lain. Tapi yang paling berat adalah bagaimana produk itu secara desain, secara harga, bisa masuk ke pasar, bisa berkompetisi dengan produk-produk mobil lain yang sudah lama berada di pasar,” ujarnya.

Meski demikian, Presiden yang biasa dipanggil dengan nama akronim Jokowi menegaskan, apapun tantangannya upaya-upaya agar produk riset seperti mobil listrik Ezzy II ITS masuk industri harus dikejar.

“Apapun itu, harus diikuti, harua dikejar (supaya masuk industri). Termasuk mobil (buatan) SMK,” kata Jokowi sebelum menjajal mobil Ezzy II ITS.

Bersama salah seorang pasukan pengamanan presiden (Paspampres) Jokowi Presiden sempat menaiki mobil listrik itu melaju masuk ke Tol Warugunung sebagai Seksi 1B Tol Suroboyo-Mojokerto lalu kembali ke lokasi peresmian.

“Secara umum (mobil listrik ITS) sudah baik. Tapi tadi kata Pak Nur (Ketua Tim riset Mobil Listrik ITS) masih perlu dilengkapi baterainya kalau mau masuk ke industri,” ujar Jokowi Presiden.

Presiden mengatakan, pemerintah hanya bisa menjembatani agar produk mobil listrik ITS itu bisa masuk ke industri dan diproduksi secara massal untuk dipasarkan baik dalam maupun luar negeri.

“Nanti saya masih minta itung-itungannya dengan Pak Nur, berapa. Pemerintah itu kan hanya bisa menjembatani, soal brand dan lain sebagainya,” katanya.

Mobil listrik ITS, kata Presiden, untuk bersaing di tingkat Internasional dia kira masih membutuhkan waktu. Sebagaimana produk mobil dari negara lain, yang menurutnya butuh waktu cukup lama, sampai puluhan tahun.

“Tapi kembali saya sampaikan, Mobil Listrik ITS ini saya kira cukup bagus. Tapi seperti tadi saya sampaikan, untuk masuk ke pasar perlu tahapan, hitung-hitungan, dan kalkulasi lagi,” ujarnya.

Sebelumnya, Ayuning Fitri Desanti yang merupakan satu di antara beberapa insinyur dalam Tim Mobil listrik Ezzy II ITS mengatakan, memang masih banyak yang perlu disempurnakan dari mobil itu.

Dalam hal kenyamanan mobil, kata dia, memang masih perlu disempurnakan karena bagian-bagian interior di mobil listrik itu masih handmade (buatan tangan).

Selain itu, agar Ezzy II ITS bisa masuk ke dalam industri mobil dalam negeri, perlu ada bagian yang harus dipenuhi dalam hal memenuhi persyaratan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

“Sel baterainya masih perlu dilengkapi. Karena sel baterai yang layak digunakan di mobil listrik belum ada (belum diproduksi,red) di Indonesia,” ujarnya.

Meski demikian, timnya akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi persyaratan TKDN dengan menggandeng beberapa pihak untuk menyediakan sel baterai yang dibutuhkan.

Adapun spesifikasi mobil listrik Ezzy II ITS itu, untuk sementara ini memang sudah dilengkapi dengan sel baterai 350 volt dan motor listrik 35 kali yang bisa menempuh jarak 180 sampai 200 kilometer hanya dengan sekali pengecasan baterai selama empat jam.

Mobil buatan tim insinyur ITS ini dikerjakan selama sembilan bulan mulai tahun 2013 sampai 2014 silam, namun belum menemukan solusi sel baterai untuk melengkapi persyaratan TKDN agar bisa mulai diproduksi secara massal.(den/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs