Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) di Surabaya akan mengintensifkan pengawasan makanan dan minuman jelang Natal dan Tahun Baru.
Meski demikian, masyarakat diimbau agar lebih cerdas memilih produk makanan dan minuman di pusat perbelanjaan.
Retno Kurpaningsih Kabid Pengawasan BBPOM di Surabaya mengatakan, pengawasan makanan dan minuman yang beredar di pasaran akan dilakukan seperti tahun sebelumnya.
Dia mengklaim, pengawasan ini sudah dilakukan sejak seminggu terakhir dan akan terus berlangsung sampai akhir tahun. “Sasaran pengawasan ini di seluruh Jawa Timur,” ujarnya, Senin (11/12/2017).
Siti Amanah, Kasie Penyidikan BBPOM di Surabaya mengatakan, intensifikasi pengawasan makanan dan minuman ini dilakukan mengingat momen Natal dan Tahun Baru ini banyak dimanfaatkan pengusaha nakal.
“Ini kesempatan bagi mereka untuk mengeluarkan produk-produk yang sudah tidak layak edar. Jadi kami akan mengintensifkan pengawasan ini ke semua lokasi,” katanya.
Berdasarkan data dari BBPOM di Surabaya, ada beberapa kabupaten/kota di Jatim yang memang menjadi perhatian dari BBPOM di Surabaya, terutama lokasi yang telah ditemukan produk-produk tidak layak edar.
Kabupaten/kota yang menjadi perhatian itu antara lain Kabupaten dan Kota Malang, serta Kabupaten dan Kota Madiun.
Di dua kabupaten/kota ini, Tim Pengawas BBPOM di Surabaya beberapa kali menemukan produk makanan dan minuman yang tidak layak edar.
Di Kabupaten dan Kota Madiun, misalnya, beberapa kali ditemukan sejumlah makanan tanpa izin edar dan penandaan atau pelabelan yang tidak memenuhi persyaratan.
Sementara di Kota Malang, Tim yang dipimpin Siti Amanah sempat menemukan produk makanan kaleng ikan tuna yang sudah kedaluwarsa tapi tetap dijual ke konsumen. “Produk itu langsung kami musnahkan di tempat,” ujar Siti.(den/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
