Sabtu, 23 November 2024

Jatim Dorong Difabel Mendapat Pekerjaan Layak

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Pencanangan Program Ayo Inklusif dalam acara Jambore Inovasi Pelayanan Publik, di Hotel Santika Surabaya, Selasa (5/12/2017). Foto: Denza suarasurabaya.net

Pemprov Jatim mencanangkan Program “Ayo Inklusif!” yang merupakan program pendidikan inklusif yang lebih merata bagi difable di Jawa Timur, Selasa (5/12/2017).

Program itu dimotori beberapa lembaga pemerhati pendidikan inklusi, didukung United States Agency for International Development (USAID), organisasi Amerika Serikat untuk bantuan pembangunan internasional.

Soekarwo Gubernur Jatim mengatakan, program ini masih berjalan. Pada tahap awal, kata Gubernur, yang akan disiapkan Pemprov Jatim adalah regulasi.

“Ini bagus sekali. Bayangan saya, langkah pertama regulasi dulu. Kedua (menentukan) leader-nya, karena terkait MoU dengan perusahaan-perusahaan. Nanti kami yang membuat perda agar leader-nya betul-betul serius mengenai hal itu,” ujarnya.

Satu di antara tujuan dari Program “Ayo Inklusif!” adalah untuk memberikan pendidikan terbaik pada difabel agar mereka terbekali dan bisa bekerja seperti halnya warga normal. Terutama para penyandang difabel usia muda.

Pakde Karwo mengatakan, program ini akan ditularkan juga ke Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Timur.

Program yang baru dicanangkan ini juga menggandeng beberapa startup berkaitan dengan difable. Salah satunya kerjabilitas.com yang sudah menggandeng 1.000 perusahaan dan dimanfaatkan oleh 5.000 difabel di seluruh Indonesia.

Setiadjid Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur mengatakan, pembekalan difabel di Jatim sebenarnya sudah dilakukan. Disnakertrans Jatim, kata dia, sudah terkoneksi secara online dengan kerjabilitas.

“Melalui job market fair bursa kerja terbuka, kami sudah meminta kepada perusahaan-perusahaan agar mau menerima difabel. Tentu kami juga melatih. Misalnya dengan memberikan pelatihan pengolahan produk makanan, pertanian, peternakan dan lainnya,” ujarnya.

Dia mengklaim, hampir seluruh perusahaan di Jatim mau menerima difabel tapi harus melalui pengkajian terlebih dulu. Beberapa perusahaan di Jatim, salah satunya PT Maspion, juga sudah mau menerima karyawan difabel.

“Data kami tahun 2017, difabel yg telah ditempatkan pada sektor formal sejumlah 718 orang dari 35 perusahaan,” kata Setiadjid.(den/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs