Susilo Kepala Cabang BRI Mulyosari mengatakan kredit sebesar Rp13,4 miliar diajukan oleh Koperasi PD Pasar Surya ke BRI dengan alasan untuk pembangunan Pasar Keputran dan Pasar Kapasan.
“Saat itu Ketua, Sekretaris, dan Bendahara Koperasi mengajukan kredit untuk pembangunan stan Pasar Kapasan dan Pasar Keputran Utara. Penjaminnya dalam pengajuan itu adalah Dirut PD Pasar Surya Bambang Parikesit,” kata Susilo, di DPRD Surabaya, Senin (4/12/2017).
Susilo menjelaskan, jaminan yang diberikan dalam pengajuan kredit itu adalah cash call dari PD Pasar Surya. BRI memang mensyaratkan, penjamin kredit bukan dari pihak yang mengajukan pinjaman (Koperasi). Karena penjaminnya PD Pasar Surya, kredit itu pun diloloskan.
“Sejauh ini pembayaran bunganya lancar (pendebetan dari rekening Koperasi), tidak ada tunggakan. Namun belum membayar untuk pokoknya (Rp13,4 miliar). Jatuh temponya satu bulan lagi (Januari),” kata Susilo.
Zandi Ferryansa Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya menegaskan, tidak mungkin kredit itu digunakan untuk pembangunan stan dua pasar yang disebutkan oleh Susilo.
PD Pasar Surya tidak mengagendakan pembangunan stan apapun di Pasar Kapasan. Sedangkan pembangunan stan di Pasar Keputran Utara menggunakan dana penyertaan modal dari Pemkot Surabaya.
“Nah kok bisa? Dan itu yang membangun (Pasar Keputran Utara) kami, bukan koperasi. Prosedurnya sudah jelas, kami lelang lewat LKPP,” ujarnya.
Proses pengajuan kredit yang diduga menyalahi aturan ini, kata Nurul Azzah Direktur Pembinaan Pedagang PD Pasar Surya, sedang dalam proses hukum di Kejaksaan Tinggi Jatim.
“Masih berlangsung. Semua direksi sudah diperiksa, Bawas sudah diperiksa, anggota koperasi juga sudah. Kami mengkonfirmasi, pihak BRI juga sudah diperiksa,” katanya.(den/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
