Kondisi di Pacitan sudah berangsur normal dan warga juga sudah mulai beraktivitas kembali pasca banjir dan longsor.
AKBP Setyo Koes Heriyatno Kapolres Pacitan mengatakan, saat ini hanya ada dua daerah yang masih dilakukan penanganan intensif yakni Kebon Agung dan Tulakan.
Di dua lokasi ini, kata dia, masih ada empat korban longsor yang masih belum ditemukan.
“Kendalanya alat berat tidak bisa masuk ke lokasi karena kalau alat berat masuk dikhawatirkan akan terjadi longsor lagi,” kata Setyo pada Radio Suara Surabaya.
Kata Setyo, pencarian empat korban hilang dilakukan dengan cara manual. TNI, Polri dan sukarelawan secara bergantian mencangkul rumah yang tertimpa longsoran tanah dan bebatuan.
Di Dusun Kerto, kata dia, ada lima rumah yang belum dievakuasi. “Jadi sewaktu kejadian longsor, ada anak yang melihat pemilik rumah seorang nenek sempat keluar teras saat longsor terjadi. Tapi tiba-tiba teras rumah itu langsung tertimbun longsor,” ujar dia.
Untuk korban keseluruhan yang belum ditemukan yakni empat korban longsor dan satu korban banjir. Sedangkan korban yang sudah ditemukan dan berhasil diidentifikasi sebanyak 20 korban.
“Brimob juga masih berada di lokasi banjir dan tanah longsor Pacitan. Kami tetap konsentrasi membantu evakuasi korban. Sejak semalam, semua lokasi terdampak sudha berhasil ditembus termasuk pemberian bantuan logistik,” katanya.
Kata Setyo, saat meninjau lokasi terdampak bencana di Pacitan, Gubernur Jatim menjanjikan akan merelokasi rumah yang rawan longsor.
“Akan disiapkan lahan bagi warga yang lokasinya rawan bencana seperti di dekat tebing atau aliran sungai,”ujarnya. (dwi)