Listrik Tenaga Uap di Madura Siap Beroperasi Tahun 2022

Listrik tenaga uap di Pulau Madura, Jatim direncanakan beroperasi tahun 2022, dan PT PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB) II memulai pembangunan pembangkitnya pada 2019.

Kasirun Deputi Manager Perencanaan PLN UIP JBTB II, di Sumenep, Rabu mengatakan pembangkit listrik tenaga Gas dan Uap (PLTGU) akan dibangun di Tanjung Saronggi, Kabupaten Sumenep.

“Sebenarnya pendirian PLTGU di Sumenep sudah direncanakan sejak lama tapi kami ragu melakukannya. Namun karena rekomendasi dari PLN Distribusi Jatim yang mengatakan Madura butuh kehandalan jaringan listrik, akhirnya kami melakukannya,” ujar Kasirun kepada wartawan.

PLTGU, kata dia, dibangun di lahan seluas 43 hektare, dan Sumenep memiliki potensi gas yang cukup banyak, sebab daerah Tanjung Saronggi menjadi salah satu daerah yang banyak menghasilkan gas di Madura, sehingga memudahkan untuk operasional pembangkit.

Kasirun mengatakan, perlunya listrik tenaga uap di Madura karena untuk memberikan layanan kepada masyarakat Madura khususnya Sumenep yang selama ini tidak maksimal menikmati aliran listrik.

Sebab, kata Kasirun, listrik dari gardu induk (GI) yang berada di Kenjeran, Surabaya dan mengalir ke Madura dengan daya sebesar 150 kilo volt amphere (KVA) terserap hingga 130 KV di Pamekasan.

Dan saat aliran sampai di Sumenep kekuatan alirannya turun sekitar 20-30 persen, sehingga wilayah Sumenep hanya menikmati sisa aliran yang ada.

“Akibatnya rasio elektrifikasi di Sumenep sebesar 55 persen, sangat jauh dibandingkan daerah lainnya,” katanya seperti dikutip Antara.

Ia berharap, dengan beroperasinya listrik tenaga uap nantinya di Sumenep, beban puncak listrik di Madura bisa mencapai 278 MW dari yang ada saat ini mencapai 185 MW.

“Selain itu, dengan adanya pembangkit ini diharapkan Madura sudah tidak lagi butuh suplai listrik dari Jawa, bahkan kami bisa menyuplai industri di Jawa apabila membutuhkan lebih,” katanya. (ant/rst)