Minggu, 24 November 2024

Acnet 2017 Dibuka, ITS Tuan Rumah

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Joni Permana Rektor ITS menyerahkan cendera mata pada satu di antara perwakilan peserta Acnet 2017. Foto: Humas ITS Surabaya

Forum Asean-China Network (Acnet) 2017 yang merupakan forum kerjasama yang dijalin perguruan tinggi China dan negara-negara Asean secara resmi dibuka, Selasa (28/11/2017) di Isyana Ballroom Hotel Bumi Surabaya.

Acnet 2017 merupakan kali ke 3, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya adalah satu-satunya perguruan tinggi Indonesia yang tergabung dan ditunjuk guna menjadi tuan rumah bagi 17 peserta lain dari China dan Asean.

Kegiatan berskala internasional ini dibuka secara resmi oleh Dr Muhammad Dimyati Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), didampingi Prof Ir Joni Hermana MScES PhD., Rektor ITS.

Menurut Joni, kerjasama ini dianggap sebagai pondasi penting guna mendukung kekuatan besar yang dimiliki Indonesia yang diuntungkan oleh bonus demografi di masa yang akan datang.

Berdasarkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam dekade terakhir, negara China beserta beberapa negara Asean diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi dan teknologi baru di dunia.

Khususnya Indonesia, bonus demografi membuat negeri ini diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi nomor 4 pada tahun 2050 mendatang. “Didasari potensi besar itulah Acnet didirikan,” kata Joni pada sambutannya.

Terdapat beberapa kerjasama, kata Joni yang terjalin diantara negara peserta. Kerjasama tersebut meliputi International Student Mobility, Academic-Non Academic Staff Mobility, Joint Research-Innovation, Joint Academic Porgram, Joint Seminars, Workshop.

Pertemuan dua tahunan ini pun berlangsung untuk menyusun, memonitori, dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah berlangsung sebelumnya.

Sementara itu, Muhammad Dimyati Direktur Jenderal (Dirjen) Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), mengatakan bahwa kerjasama ini berpotensi menggemparkan dunia apabila terjalin dengan baik.

Menurut Dimyati, keunggulan jumlah populasi dan sumber daya yang dimiliki oleh kedua kelompok negara tersebut apabila disatukan mampu menjadi poros inovasi yang menjanjikan. “Apabila nantinya kerjasama ini bisa terjalin dengan baik, kita bisa mengguncang dunia,” tegas Dimyati.

Hal ini diamini oleh Joni yang menambahkan bahwa bonus demografi Indonesia memiliki peluang yang amat besar untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia. “Untuk mendukung hal itu dibutuhkan suatu kolaborasi yang bisa membuat Indonesia dapat berkembang dengan pesat,” kata Joni.

Bersamaan dengan pembukaan Acnet, yang merupakan bagian dari perhelatan ITS International Events 2017, dimulai pula pertemuan antar perguruan tinggi di Indonesia bagian timur yang tergabung dalam EPI-UNET di tempat yang sama.

Dalam pertemuan ini, para rektor perguruan tinggi bagian timur Indonesia akan bertemu dengan 20 rektor perguruan tinggi China dan Asean (Acnet) untuk lebih memperkuat jaringan internasional masing-masing perguruan tinggi yang tergabung.

Selanjutnya, ditempat yang sama juga akan diadakan kegiatan ITS International Events lainnya berupa International Conference on Innovation and Industry Application (CINIA) dan CommTech Integrative Initiative.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
33o
Kurs