Ada yang berbeda dengan Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) pada Sabtu (1/6/2019) dini hari. Pasalnya, ratusan orang dari lintas agama dan suku berkumpul di halaman gereja ini untuk menggelar sahur bareng Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid Istri Presiden Keempat Republik Indonesia.
Gereja yang baru saja memperingati 1 tahun teror bom Surabaya ini, sekitar pukul 02.00 WIB mulai dipadati berbagai elemen masyarakat. FX Ping Teja DPP Kerasulan Umum Gereja SMTB mengaku bangga menjadi tuan rumah dari acara sahur bareng yang digelar di 38 titik seluruh Indonesia. Surabaya sendiri dipilih Shinta sebagai penutup dari sahur keliling ini.
“Acara hari ini memang permintan dari bu Shinta sendiri dan ini merupakan hari terakhir dalam rangka sahur keliling beliau. Dan dia minta di SMTB,” ujar FX Ping Teja ketika ditemui di lokasi pada Sabtu (1/6/2019).
FX Ping mengatakan, acara semacam ini penting sebagai bagian dari upaya mempererat toleransi bangsa. Ia berharap, sahur bareng Shinta Wahid bisa menjadi suatu momen kebersamaan dari lintas agama.
“Kita sama-sama berharap dan ingin Indonesia ini maju dalam persatuan yang kokoh dan kuat,” katanya.
Shinta Nuriyah datang sekitar pukul 03.00 WIB. Aktivis pendukung toleransi dan hak perempuan ini keluar dari mobil menggunakan kursi roda dan langsung disambut para tokoh lintas agama serta alunan shalawat nabi.
Dalam dialognya, ia mengingatkan masyarakat untuk menjaga persaudaraan antar anak Indonesia. Ia mengingatkan, bahwa semua orang yang hidup di Indonesia adalah saudara sehingga harus saling menjaga perdamaian, kerukunan, toleransi dan gotong royong.
“Kalau memang benar itu saudara kita, boleh tidak saling gontok-gontokan, memfitnah, menghujat menyebar berita bohong, bunuh-bunuhan? Awas loh ya,” pesannya.
Ia bercerita, sahur keliling di beberapa titik Indonesia ini sengaja ia lakukan untuk mengajak masyarakat mengingat semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda tapi tetap satu jua.
“Kadang saya bisa sahur di halaman gereja seperti ini, kadang di klenteng, vihara, dan sebagainya,” kata Shinta.
Selain memberi pesan kebangsaan, diakhir acara juga dibagikan santunan kepada kaum dhuafa, yang terdiri dari tukang gali kubur, tukang sapu jalan, dan tukang becak di sekitar area Gereja SMTB. (bas/tin/ipg)