Minggu, 24 November 2024

Waspada Diabetes, Peran Perempuan Sangat Penting Bagi Keluarga

Laporan oleh Anggi Widya Permani
Bagikan
Ilustrasi

dr Farid Kurniawan SpPD ahli endokrinologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan peran perempuan sangat penting dalam memahami soal penyakit diabetes untuk menghindari terjadinya kasus diabetes melitus pada keluarganya.

Dikutip dari Antara, Farid menjelaskan alasan Hari Diabetes Dunia 2017 mengusung tema “Wanita dan Diabetes”, karena perempuan berperan penting menyalurkan edukasi dan nutrisi yang baik untuk kesehatan keluarganya.

“Kalau satu wanita pengetahuannya cukup soal kesehatan, dia akan menyalurkan nutrisi dan mengedukasi kepada seluruh keluarganya,” kata Farid, Selasa (21/11/2017).

Selain itu, perempuan juga harus mewaspadai diabetes karena bisa memengaruhi kondisi janin ketika ia hamil dan berpengaruh besar terhadap angka kematian ibu dan anak.

Apabila perempuan mengalami diabetes saat mengandung, maka kehamilannya berisiko tinggi dan harus melakukan tata laksana diabetes pada ibu hamil atau diabetes gestasional secara disiplin.

Perempuan yang hamil disertai diabetes harus mengelola gaya hidup, terutama mengatur jumlah kalori yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.

“Aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu, dan manajemen berat badan,” kata dia.

Jika berat badan ibu hamil normal, toleransi peningkatan berat badannya antara 7 kilogram sampai 18 kilogram dengan catatan tidak dalam masa yang singkat.

Sementara untuk perempuan dengan diabetes dan mengalami kegemukan atau obesitas paling banyak kenaikan berat badannya 11,4 kilogram.

Selain itu, perempuan hamil dengan diabetes juga diperbolehkan mengonsumsi obat penurun kadar gula atau bahkan suntik insulin.

“Tidak apa-apa disuntik. Jarumnya sangat kecil, nggak akan membahayakan. Bahkan sampai ke rahim pun enggak,” kata dia.

Diabetes saat kehamilan atau diabetes gestasional bisa berbahaya karena menyebabkan beberapa komplikasi seperti preeklamsia pada ibu, komplikasi proses persalinan, dan berisiko mengidap diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Sedangkan pengaruh pada bayinya ialah bayi terlahir lebih dari 4 kilogram, terlahir prematur, pertumbuhan janin terhambat, hiperbilirubinemia atau bayi kuning setelah lahir, berisiko mengidap penyakit diabetes tipe 2 saat dewasa, dan kematian dalam kandungan. (ant/ang/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
27o
Kurs