International Practical Shooting Confederation (IPSC) atau Tembak Reaksi Jawa Timur akan meningkatkan kualitas kompetisi menembak tahun depan. Tahun ini masih level 2, tahun depan meningkat menjadi level 3.
Pekan lalu, IPSC sukses menggelar Surabaya Shooting Tournament 2017 di lapangan tembak Kodam V Brawijaya.
Leo Cristian Affandi Ketua Bidang Tembak Reaksi Pengprov Perbakin Jawa Timur pada Budi Leksono reporter Radio Suara Surabaya, mengatakan bahwa peningkatan level ini diharapkan bisa menambah kualitas kompetisi.
”Naiknya level kejuaraan otomatis akan berpengaruh pada kesiapan panitia. Selain jumlah peserta lebih banyak, juga akan diikuti petembak dari negara lain. Tapi Jawa timur sudah cukup berpengalaman. Tahun lalu sudah pernah menggelar kejuaraan Internasional level 4 di Austral Asia,” kata dia.
Menurutnya, untuk naik level syaratnya juga tidak terlalu sulit. Hanya ada aturan yang memang harus diikuti panitia kejuaraan, di antaranya kualitas juri.
“Ada peraturan di Indonesia tentang mengundang orang asing, kita wajib melengkapi segala surat menyurat persenjataan yang mereka bawa dari luar terus mereka bawa kembali ke negara asal. Selain itu harus ada pengawalan dari tim Mabes Polri dan Polres setempat. Senjata tidak boleh dibawa oleh mereka, jadi harus ada tim yang jemput. Sebenarnya itu yang bikin repot untuk ke level 3. Repot dalam arti kalau kita kekurangan persiapan,” ujarnya.
Leo Cristian berharap, dengan adanya peningakatan kualitas turnamen di Jawa Timur, olahraga menembak bisa lebih dikenal masyarakat.
Dampak positifnya bisa bermunculan dengan bertambahnya peminat tembak reaksi baru. Sehingga Jatim tidak akan kekurangan atlet berkualitas, karena regenerasi yang terus berjalan.
Apalagi untuk tahun 2018, kejuaraan menembak di Indonesia jumlahnya cukup banyak, mencapai 18 kompetisi. (bud/ang/iss/ipg)
Teks Foto:
– Leo Cristian Affandi Ketua Bidang Tembak Reaksi Pengprov Perbakin Jawa Timur.
Foto: Alim SCG Suara Surabaya Media