Masyarakat harus meninggalkan pola lama dalam bekerja maupun kehidupan sehari-hari. Ini penting dilakukan, mengingat tantangan dan perubahan dunia bergerak begitu cepat.
Joko Widodo, Presiden, menyampaikan pesannya itu waktu menghadiri Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional ke-10 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Hotel Santika Dyandra, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (17/11/2017).
Masyarakat Indonesia jangan juga jangan terjebak pada rutinitas, sikap-sikap yang monoton setiap har. Karena perubahan itu memang ada di depan mata.
Kata Kepala Negara, Indonesia saat ini menjalin hubungan kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara Timur Tengah. Karena Indonesia selama ini hanya fokus pada sejumlah negara barat sehingga diperlukan terobosan baru.
Waktu berkunjung ke Arab Saudi, Jokowi sempat kaget, karena Raja Salman menjemputnya di depan pintu pesawat. Waktu Raja Salman berkunjung ke Indonesia, Jokowi melakukan hal yang sama, menjemput raja Arab itu di depan pesawat juga
“Saat saya berkunjung ke Uni Emirat Arab, saya juga kaget dijemput di depan pintu pesawat oleh Syeikh Muhammad langsung. Disetiri sendiri, saya digeret masuk ke mobil. Langsung dibawa pergi begitu saja. Paspampres di belakang pontang panting mengikuti kita karena itu di luar skenario yang tidak biasa dikerjakan oleh kepala pemerintahan negara lain,” kenang presiden.
Melihat hal tersebut, Presiden pun yakin pendekatan seperti itu penting untuk dilakukan dengan negara lain sehingga mendatangkan investasi yang cukup besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Tanah Air.
“Saya tanya kepada beliau, kenapa tidak investasi di Indonesia? Kenapa selalu investasi di barat atau di Amerika? Beliau menyampaikan, bagaimana saya bisa investasi di Indonesia kalau saya tidak tahu mengenai investasi apa yang menguntungkan di Indonesia karena saya tidak pernah bertemu menteri ataupun pemerintah Indonesia,” ujar Presiden.
Di depan anggota KAHMI, Presiden juga menyampaikan masalah lain yang dihadapi Indonesia, yakni kesalahan distribusi aset yang tidak sampai ke tangan rakyat dan hanya dinikmati pihak tertentu.
Selain itu, Presiden juga menyinggung masalah industri kreatif Tanah Air. Sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, potensi tersebut masih belum dimanfaatkan dengan maksimal.
“Saya sangat senang apabila ada pebisnis-pebisnis baru di bidang ini yang kami juga bisa sedikit menyuntik agar ini bisa tumbuh dengan baik sehingga bisnis-bisnis baru di bidang ekonomi kretif ini bisa dikembangkan dengan baik,” ucap Presiden.
Pada bagian lain Presiden meyakini semangat KAHMI dalam menjaga NKRI dan Pancasila, merupakan warisan ilmu dari Prof. Lafran Pane salah satu pendiri KAHMI yang juga pahlawan nasional.
Presiden mengatakan senang, berada di tengah-tengah anggota KAHMI, artinya dia berada di tengah-tengah orang-orang hebat, orang-orang pintar, tokoh-tokoh yang handal di segala bidang.
Senada dengan pernyataan Kepala Negara, Prof. Dr. Moh. Mahfud MD Presidium Majelis Nasional KAHMI, pun menyatakan tekad dan kesetiaan para anggota KAHMI untuk ikut membantu pemerintah membangun Tanah Air.
“KAHMI bukan organisasi politik, KAHMI tidak berafiliasi ke partai politik manapun. Kesetiaan KAHMI adalah kesetiaan kepada NKRI. Karena KAHMI juga turut membangun dan menikmati berkat Allah yang ditumpahkan melalui NKRI,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi.(jos/iss/ipg)