Bertepatan dengan Bulan Mutu Nasional, Universitas Surabaya (Ubaya) berhasil mempertahankan kualitas dengan kali ke empat mendapat penghargaan Emas dalam SNI Award 2017 kategori Organisasi Besar Sektor Jasa.
Pemberian penghargaan dilakukan di Graha Studio Metro TV, Jakarta kepada Prof. Ir. Joniarto Parung Ph.D A., yang tidak lain adalah Rektor Universitas Surabaya (Ubaya).
Universitas Surabaya sudah berpartisipasi dalam SNI Award sejak tahun 2010 lalu, dan sederat penghargaan diperoleh sejak tahun 2014, 2015, dan 2016.
SNI Award adalah penghargaan tertinggi yang diberikan oleh pemerintah melalui Badan Standardisasi Nasional kepada organisasi yang konsisten dalam menerapkan Standart Nasional Indonesia (SNI) dan memiliki komitmen serta mempunyai kinerja yang baik.
BSN juga getol mempromosikan kegiatan SNI kepada perusahaan atau organisai supaya masyarakat Indonesia semakin aware dengan standart.
“Ubaya bangga mendapatkan Award ini karena merupakan pengakuan kualitas dari lembaga pemerintah non departemen yang menggunakan kriteria yang sangat komprehensif,” terang Joniarto Parung.
Standar Nasional Indonesia (SNI) berisikan ketentuan teknis, pedoman dan karakteristik produk, proses dan atau jasa yang berlaku secara nasional, dengan tujuan agar produk dan jasa yang dihasilkan memiliki kualitas terukur.
“Tujuan keikutsertaan Ubaya dalam SNI Award 2017 adalah sebagai wujud nyata Universitas Surabaya konsistensi dalam menjalankan standart dan mutu, karena penjaminan mutu seharusnya selain dijaminkan skala internal namun juga skala eksternal,” kata Eric Wibisono, S.T., M.Eng., Ph.D., Direktur Penjaminan Mutu dan Audit Internal Ubaya.
SNI Award tahun 2017 diberikan kepada perusahaan dan organisasi yang terbagi dalam 10 kategori. Peserta SNI Award nantinya diminta memenuhi persyaratan yang ditentukan serta mengikuti proses audit dan assesmen.
Sebagai proses akhir, dewan juri yang diketuai oleh Prof. Rhenald Kasali pakar ekonomi dan yang beranggotakan para pakar wakil dari pemerintah, industri, asosiasi, dan pendidikan.
Proses pendaftaran, verifikasi, kunjungan, sampai penentuan pemenang yang dibagi dalam 4 tingkat yaitu perunggu, perak, emas dan platinum.
Universitas Surabaya melalui melakukan pendaftaran pada bulan Mei 2017 lalu, pengumpulan data di bulan Juli, sedangkan visitasi dibulan September. Budi Rahardjo dan Indra El Mokhtar sebagai tim evaluator lapangan SNI Award yang telah melakukan kunjungan ke Universitas Surabaya.
“Ubaya kembali mengikuti SNI Award karena ingin diaudit oleh lembaga independent dengan kriteria yang komprehensif. SNI Award tidak berbayar dibiayai pemerintah sehingga reviewer, assesor tidak memiliki beban moral untuk memberikan penilaian yang sangat kritis sekalipun,” pungkas Joniarto Parung, Jumat (17/11/2017).(tok/rst)