Jumat, 22 November 2024

Kembangkan Infrastuktur Pascapanen Terbesar, Bulog Bangun Gudang Kedelai di Buduran

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Bulog membangun gudang kedelai di Komplek Pergudangan Banjar Kemantren, Buduran Sidoarjo. Pengembangan infrastruktur pascapanen ini memang kegiatan terbesar yang pertama kali dilakukan Perum BULOG selama 14 tahun terakhir.

Wahyu Suparyono Direktur SDM dan Umum Perum BULOG mengatakan, pembangunan gudang dengan kapasitas 3.500 ton ini merupakan salah satu realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN). Gudang ini ditargetkan akan selesai dibangun dan dapat dioperasikan 5 bulan mendatang.

Kata Wahyu, Perum BULOG harus dilengkapi dengan ketersediaan maupun pengembangan infrastruktur pascapanen terutama padi, jagung dan kedelai (pajale). Dengan tujuan untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga pangan pada tingkat konsumen serta produsen guna mewujudkan ketahanan pangan nasional.

“Sumber pembiayaan berasal dari dana perusahaan maupun tambahan dana Penyertaan Modal Negara (PMN),” kata Wahyu seperti dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net.

Pemberian PMN tahun anggaran 2016 kepada Perum BULOG sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dilakukan dalam rangka meningkatkan kapasitas usaha dan kinerja, investasi dan memperkuat struktur permodalan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan peranan Perum BULOG dalam rangka mendukung kedaulatan pangan, pembangunan infrastruktur dan konektivitas, serta kemandirian ekonomi nasional.

Lebih lanjut, kata Wahyu, pada akhir Desember 2016 Perum BULOG mendapatkan tambahan dana PMN sebesar Rp2 triliun yang diperuntukkan untuk pengembangan infrastruktur pascapanen padi atau beras, jagung dan kedelai.

PMN sebesar Rp2 triliun tersebut akan digunakan untuk keempat kegiatan utama yaitu:
1. Peningkatan penyerapan hasil panen gabah/beras petani melalui pembangunan Modern Rice Milling Plant (MRMP) dengan kapasitas total 1 juta ton setara Gabah Kering Panen (GKP) per tahun di sentra-sentra produksi padi,
2. Meningkatkan kemampuan serapan dan pengolahan beras lokal maupun impor dengan membangun 16 unit mesin Rice to Rice,
3. Meningkatkan nilai tambah hasil panen jagung melalui teknologi pengeringan modern dengan pembangunan 11 unit Drying Centre
dan 64 unit penyimpanan (SILO) jagung di sentra produksi jagung,
4. Pembangunan 13 unit Gudang Kedelai di sentra produksi kedelai.

“Untuk kelengkapan infrastruktur pendukung lainnya dari dana Non PMN, Perum BULOG juga melakukan penyediaan mesin atau alat kemas
timbang beras dan gula, alat dan mesin pertanian (alsintan), rehabilitasi dan pembangunan gudang baru untuk komoditi beras, serta rehabilitasi
dan revitalisasi Unit Pengolahan gabah atau beras,” tambahnya. (dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs