Cerita Risma di balik Penghargaan Global Green City dari PBB

Tri Rismaharini Walikota Surabaya menceritakan bagaimana Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) sampai memberi penghargaan Kota Surabaya kategori Global Green City. Menurut dia, Surabaya mampu menyaring udara lebih bersih dengan pendekatan penghijauan kota.

”Indikatornya karena kualitas udara di Surabaya bersih, banjir turun, air bersih hampir merata, jumlah sampah turun, jumlah pohon yang tertanam makin banyak, dan hutan kota. Sementara kota-kota yang lain justru berlomba-lomba membangun gedung dan properti,” ujarnya di ruang kerjanya, Sabtu (4/11/2017) sore.

Menurut Risma, dibandingkan dengan kota-kota lain di dunia, cara Surabaya berubah menjadi lebih bersih masih sangat konvensional. Tapi, justru ini menjadikan para juri tertarik dengan perjuangan pemerintah bersama masyarakatnya untuk menciptakan kota yang bersih dan nyaman.

Risma menegaskan, tujuan menciptakan kota bersih ini bukan untuk penghargaan, Pemkot akan terus bekerja keras untuk meminimalisir bencana alam di Surabaya.

“Kenapa green city itu merupakan isu penting. Karena beberapa negara banyak yang mau tenggelam. Di luar negeri isu yang seksi memang soal green city, karena badai di mana-mana, banjir dimana-mana,” katanya.

Risma menceritakan, selama di New York Amerika Serikat, dia juga didaulat untuk mempresentasikan bagaimana cara membangun kota bersih. Selama delapan menit presentasi, para juri heran kenapa masih ada ide membangun kota dengan cara konvensional seperti di Surabaya.

Sekadar diketahui, dengan mendapat penghargaan ini, Surabaya didaulat menjadi salah satu dari sederet kota bersih yang ada di dunia. Surabaya terpilih sebagai tiga kota terbaik dunia kategori global green city bersama Kota Maanheim (Jerman) dan Zhejiang Province (Tiongkok). (bid)

Teks Foto:
– Trofi penghargaan Global Green City dari PBB yang diberikan kepada Kota Surabaya. Foto: Abidin suarasurabaya.net.