Sabtu, 23 November 2024

Angpau Lebaran dari Kain Blacu, Upaya Kurangi Material Sekali Pakai

Laporan oleh Agung Hari Baskoro
Bagikan
Amplop lucu yang terbuat dari kain blacu, yang dijadikan tempat angpau lebaran yang reuseable (bisa digunakan kembali). Foto: Istimewa

Lebaran di Indonesia selalu identik dengan bagi-bagi uang kepada sanak saudara. Biasanya, uang itu akan dibagikan di dalam amplop atau biasa disebut Angpau.

Namun berbeda dengan amplop pada umumnya yang terbuat dari kertas, Nur Rahmaningtyas Owner Custompouch_id sejak tiga tahun terakhir berkreasi dengan kain blacu untuk menciptakan angpau lebaran yang reuseable (bisa digunakan kembali).

Angpau ini mirip seperti kantung serut, tapi memiliki ukuran yang lebih kecil. Berkat hobi menggambarnya, angpau blacu ini dikombinasikan dengan berbagai macam gambar yang bisa ditentukan oleh pembeli.

“Latar belakang (ide, red) amplopnya sendiri, aku ingin belajar mengurangi yang namanya sampah, sampah kertas, sampah plastik. Kalau sampah kertas kan kita diminta untuk bijaksana menggunakan nih. Kan dari pohon bahan dasarnya kertas itu. Nah kalau untuk plastik, emang harus dikurangi. Sekarang campaignnya gitu,” ujar Pengusaha asal Surabaya ini pada Minggu (2/6/2019).

Seperti banyak diketahui, amplop berbahan kertas memang masuk kategori barang sekali pakai. Biasanya, setelah anak-anak mendapat angpau dari keluarga, ia akan mengambil uangnya, dan amplopnya dibuang. Nur Rahma menilai, amplop yang reuseable akan membantu pengurangan sampah sekaligus bisa jadi hadiah spesial di hari Lebaran.

“Misal ada keponakan lima, itu misal ada yang suka princes, kita gambarin princes, suka mobil-mobilan, kita gambarin mobil-mobilan. jadi semacam special gift aja buat si pemberi dan penerimanya,” ujarnya.

Usaha yang sudah dimulai sejak 2017 silam ini diakuinya terus mengalami peningkatan jumlah peminat. Terlebih pada dua tahun terakhir sejak kampanye mengurangi sampah semakin banyak digaungkan.

“Jadi animo orang untuk sadar mengurangi sampah meningkat, lebih memilih amplop yang reusable. Omzet setiap musim lebaran antara Rp. 6-10 juta untuk (penjualan,red) amplop ini,”

Tahun ini, Nur Rahma mengaku berhasil memproduksi hingga 90 lusin angpau blacu. Angpau blacu ini dipatok dengan harga sekitar Rp.8-10 ribu per biji.

“Setelah (angpau blacu, red) selesai dikasih, bisa juga dipakai sebagai tempat kunci, tempat peniti ibunya, tempat lipstik, atau apapun yang berukuran kecil. Gambarnya juga tidak luntur dicuci. Kita pilih bahan yang ramah lingkungan,” jelasnya.

Sebagai pengusaha, Nur Rahma mengaku memiliki tanggung jawab untuk menjaga lingkungan terutama pada produk yang diciptakannya. Menciptakan dan menggunakan produk-produk yang reuseable baginya adalah salah satu bentuk tanggung jawab tersebut.

“Penting banget, karena kalau lihat sekarang banyak banget berita-berita yang tentang sampah itu sudah mencemari ligkungan. Banyak hewan mati karena sampah,” pungkasnya. (bas/tin/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
31o
Kurs