Bendera Merah Putih berukuran raksasa, dengan panjang 50 meter dan lebar 10 meter, Sabtu (28/10/2017) dibentangkan oleh ribuan mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya) sebagai ekspresi cinta Indonesia dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-89 tahun.
Ribuan mahasiswa dari berbagai fakultas ditambah dosen dan karyawan, pada upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89 tahun kali ini diwajibkan mengenakan pakaian adat daerah atau pakaian tradisional Indonesia.
Upacara kali ini berbeda, karena sejumlah mahasiswa tidak hanya berbaris tetapi mereka ditempatkan pada pulau-pulau besar Indonesia, mulai dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua. Pulau-pulau itu sebelumnya sudah dilukis menggunakan kapur pada lantai lokasi upacara.
Lalu setelah upacara, sebuah bendera warna merah putih dengan panjang 50 meter dan lebar sekitar 10 meter dibentangkan para mahasiswa. Jika dilihat dari ketinggian, maka terlihat pulau-pulau besar di Indonesia berisi para mahasiswa dengan pakaian adat yang dinaungi bendera Merah Putih.
“Apalagi sih yang bikin kita sebagai orang Indonesia harus tercerai berai?? Kekayaan budaya kita luar biasa. Lihat pakaian adat ini saja sudah bikin bangga. Kenapa harus tercerai berai gitu lhoo. Anak muda harus menyadari itu, dan bangga sekaligus cinta pada Indonesia,” ujar Cherstin mahasiswi Psikologi Ubaya yang mengenakan pakaian adat Palu.
Sementara itu, disampaikan Prof. Joniarto Parung Rektor Universitas Surabaya bahwa saat ini ada kecenderungan masyarakat terkotak-kotak kedalam suku, agama maupun ras. Secara sepihak mengklaim bahwa mereka masing-masing adalah yang paling unggul.
“Semoga dengan kegiatan ini, perbedaan-perbedaan itu hilang. Dan Sumpah Pemuda adalah mementum terbaik untuk menunjukkan bahwa perbedaan latar belakang itu, apapun itu, tidak boleh memisahkan atau mencerai-beraikan Indonesia,” tegas Joniarto Parung. (tok/bid)