Sabtu, 23 November 2024

Mengenal Sindrom Putri Tidur

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Ilustrasi. Foto: Wikimedia Commons.

Baru-baru ini masyarakat dikejutkan dengan Siti Raisa Miranda (13) seorang remaja asal Banjarmasin yang tidur selama lebih dari dua minggu.

Siswi kelas 1 SMP yang akrab disapa Icha itu diduga terkena Kleine-Levin Syndrome atau sindrom Putri Tidur, penyakit syaraf yang langka di mana penderita tidak bisa mengontrol rasa kantuk.

“Sampai saat ini tidak ada yang tahu penyebab penyakit ini,” kata dr. Andreas Prasadja praktisi kedokteran kesehatan tidur dilansir Antara, Sabtu (28/10/2017)..

“Penyakit ini diawali dengan gejala hypersomnia atau kantuk berlebihan bahkan jika terjadi serangan episode bisa enam hari, beberapa minggu, bahkan satu bulan, terus hilang kemudian tidak tahu kapan bisa muncul kembali,” kata dia.

Uniknya, menurut Andreas, penderita sindrom Putri Tidur tidak mengalami gangguan pada organ vitalnya. “Tekanan darah, fungsi jantung semua normal,” ujar dia.

Sindrom ini biasa muncul pada usia remaja dan jarang sekali ditemukan.

“Bisa bangun tapi tidak terjaga, kesadarannya tidak penuh. Disuruh makan, mandi, bisa saja, tapi kemudian tidur lagi,” kata Andreas.

Hingga kini belum ada pengobatan untuk sindrom sejenis ini.

“Hanya pengobatan simptomatik untuk mengurangi rasa kantuknya dan memuaskan selera makan karena ada gangguan perilaku juga, saat terjaga selera makan tinggi sekali,” ujar Andreas.

Untuk kasus Icha, Andreas menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan yang komprehensif dari seluruh tim dokter, mulai dari dokter saraf hingga psikiatri karena banyak penyakit lain yang juga ditandai dengan hypersomnia, bukan hanya sindrom Putri Tidur. (ant/bid)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs