Tepat pukul 14.00 WIB, puncak Peringatan Hari Santri Nasional di GOR Delta Sidoarjo dimulai. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan Mars Syubbanul Wathon.
Setelah pembukaan, sembilan Kyai Pemimpin Pondok Pesantren di Jatim serta K.H. Makruf Amin, Rois Aam Syuriah PBNU, membaca mukadimah kitab Nashaihul Ibad. Kitab ini dibaca bergantian, dipimpin para ulama, disimak ribuan santri di tengah stadion maupun di tribun stadion.
Adapun sembilan kyai itu KH Nurul Huda Jazuli (Ploso Kediri), KH Anwar Mansur (Lirboyo Kediri), KH Ubaidillah Faqih (Langitan), KH Nawawi Abdul Jalil (Sidogiri Pasuruan), KH Azaim Ibrohimi (Situbondo), KH Kholil Asad Syamsul Arifin (Situbondo), KH Fahrial Aschal (Bangkalan Madura), KH Sholeh Qosim (Sidoarjo), dan KH Agus Ali Mashuri (Bumi Shalawat Sidoarjo).
Tidak hanya membaca, para kyai juga menerjemahkannya dengan Bahasa Jawa, seperti cara khas mengaji di Pondok Pesantren.
Sebelum acara tadi Saifullah Yusuf Wakil Gubernur Jatim mengatakan, membaca kitab kuning dengan peserta ribuan ini baru pertama kali di Indonesia.
Menurut dia, hal ini bisa menjadi momentum melestarikan tradisi membaca kitab dan memasyarakatkan literasi kitab-kitab keagamaan.
“Momentum ini sangat bagus dan baru satu-satunya di Indonesia. Ini sangat baik untuk melestarikan literasi membaca kitab kuning sebagai tuntunan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya di Gelora Delta Sidoarjo, Minggu (22/10/2017).
Sekadar diketahui, Nashaihul Ibad adalah salah satu kitab karangan Syekh Nawawi yang memiliki nama lengkap Abu Abd al-Mu`ti Muhammad ibn Umar Al-Tanara Al-Jawi Al-Bantani. Ia lebih dikenal dengan sebutan Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani.
Kitab ini bertemakan tasawuf atau sufi yang dalam penyajiannya sangat sederhana dan langsung pada pokok masalah sehingga memudahkan setiap pembaca untuk memahaminya. Kitab ini membahas tentang bagaimana berbuat baik di dunia. (bid/den)