Jumat, 22 November 2024

Terkait Choirul Huda, Kemenpora Inginkan SOP Penanganan Cedera

Laporan oleh Dwi Yuli Handayani
Bagikan
Ilustrasi

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menginginkan prosedur operasional standar (SOP) yang menjadi rujukan untuk melakukan tindakan pertama dan penanganan cedera di sepak bola.

Menurut Edi Nurinda Susila Kepala Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kesehatan Olahraga Nasional (PP ITKON) Kemenpora, SOP itu perlu demi menghindari terulangnya kejadian meninggalnya kiper Persela Lamongan Choirul Huda akibat berbenturan dengan pemain lain di tengah laga Liga 1.

“SOP tersebut nantinya harus dipatuhi dan diterapkan di semua kompetisi sepak bola di Indonesia baik yang digelar di bawah PSSI maupun pemerintah, termasuk nanti ketika Asian Games 2018,” ujar Edi kepada Antara ketika ditemui di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Minggu (22/10/2017).

Dia melanjutkan, selama ini pemerintah juga belum pernah melakukan pengawasan terhadap tenaga medis yang bekerja di liga sepak bola, pertandingan maupun turnamen di bawah naungan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) karena tidak adanya akses ke sana.

Oleh karena itulah pihak Kemenpora ingin berkoordinasi lebih lanjut dengan PSSI terkait persoalan tersebut.

“Kami mau pembicaraan digelar secepatnya. Kalau bisa kesepakatan tentang penanganan cedera dan akreditasi perangkat medis pertandingan ini selesai tahun 2017 ini,” tutur Edi.

Bukan hanya untuk perangkat medis, Edi mengungkapkan SOP usulan Kemenpora tersebut juga akan disosialisasikan ke para pesepak bola yang bertanding.

Para pemain diharapkan bisa mengidentifikasi cedera para pemain lainnya dan melakukan pertolongan pertama sebelum tim medis tiba.

Adapun Choirul Huda berpulang usai bertabrakan dengan bek Persela Ramon Rodrigues pada menit ke-44 laga melawan Semen Padang, yang berakhir 2-0 untuk tuan rumah, di Stadion Surajaya, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10/2017) sore.

Sebelum menghembuskan napas terakhir, pemain berusia 38 tahun itu sempat tidak sadarkan diri di lapangan dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah(RSUD) Sugiri, Kabupaten Lamongan, di mana dia dinyatakan meninggal dunia. (ant/dwi/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs