Sabtu, 23 November 2024

Korean Village Buka Wawasan Mahasiswa Tentang Korea

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Prof. Rolly Intan Rektor UK Petra Surabaya (paling kiri) saat melihat seni kaligrafi khas Korea. Foto: Totok suarasurabaya.net

Meskipun dikemas dalam kegiatan mengenalkan berbagai hal tentang Korea diantaranya melalui makanan, tradisi serta budayanya, kegiatan Korean Village, Jumat (20/10/2017) di kampus UK Petra Surabaya, sejatinya mengajak mahasiswa mengenal kesuksesan dunia luar khususnya Korea.

Mahasiswa diajak menikmati beberapa penampilan tarian, juga pembuatan kerajinan tangan disertai dengan kaligrafi khas Korea, yang ditampilkan di kolam jodoh atau atrium gedung Radius Prawiro Universitas Kristen Petra Surabaya.

“Keberhasilan dan kesuksesan Korea seharusnya memang dipahami mahasiswa sebagai hasil kerja keras dan keseriusan mereka. Masyarakat Korea yang diawalnya belajar kepada Thailand, justru di kemudian hari Korea lebih maju dan sangat maju dibandingkan Thailand. Ini luar biasa,” ujar Prof. Rolly Intan Rektor UK Petra Surabaya.

Lebih lanjut Rolly menambahkan bahwa mahasiswa memang wajib menuntaskan perkuliahannya tetapi di sisi lain, mahasiswa juga wajib mengenal berbagai kemajuan dan perkembangan negara-negara lain di sekitarnya, sebagai bekal masa depan.

“Korea ini tidak bisa dipungkiri memang berkembang pesat sekali. Mahasiswa kami ajak melihat bagaimana sebenarnya Korea mengajak masyarakatnya untuk maju dan berkembang terus. Ini dapat dijadikan contoh, agar mahasiswa kedepannya juga mampu membuat negerinya maju,” kata Rolly.

Beberapa lapak di atrium gedung Radius Prawiro secara khusus menampilkan beberapa jenis kuliner khas Korea, dan lapak lainnya menampilkan kerajinan tangan khas Korea, Kipas kertas dengan kaligrafi.

Kegiatan Korean Village kali ini didukung sepenuhnya King Sejong Institute UK Petra, memperingati prayaan Hangeul day. Beberapa mahasiswa Korea Selatan yang sedang belajar di UK Petra tampil mengenakan handbok pakaian tradisional masyarakat Korea.

Pengunjung yang ingin mendapatkan kipas kertas dengan kaligrafi khas Korea harus antri, lantaran Kipas diberikan cuma-cuma dan kaligrafi yang dituliskan berdasarkan nama masing-masing pengunjung itu ditulis langsung oleh mahasiswi Korea.

Desi Yoanita ketua program studi Ilmu Komunikasi UK Petra Surabaya yang betindak sebagai ketua pelaksana menegaskan bahwa kegiatan ini memang ingin lebih memperkenalkan budaya Korea, dan oleh karenanya kegiatan kali ini dijuluki Korean Village.

“Kami memang ingin lebih memperkenalkan budaya Korea kepada pengunjung terutama kepada mahasiswa. Kami juga tampilkan beberapa both di antaranya sajian Kimchi, Kimbab, Bulgogi, Japchae, juga kerajinan khas Korea. Diharapkan mahasiswa ikut merasakan budaya Korea ini,” kata Desi Yoanita.

Sementara itu masih di kampus yang sama, dijadwalkan digelar Batik Day yang diikuti mahasiswa dan dosen sebagai upaya mengajak mahasiswa cinta kepada Batik, dan menjaganya sebagai warisan tradisi negeri ini.(tok/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs