Pentaskan beragam seni dan budaya masing-masing daerah, pelajar dari 8 provinsi mengikuti pagelaran seni budaya Duta Seni Pelajar (DSP) mulai Rabu (18/10/2017) sampai Jumat (20/10/2017) di sejumlah tempat di Kota Surabaya.
Kedelapan provinsi itu adalah Lampung, DKI, Banten, Jabar, Jateng, DIY, Jatim dan Bali. Yang merupakan bagian dari provinsi jaringan Mitra Praja Utama (MPU), dan dijadwalkan masing-masing provinsi mengirimkan perwakilan.
Effie Wijayanti, SSos, MPd, Kepala UPT Laboratorium, Pelatihan dan Pengembangan Kesenian (LPPK) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jawa Timur, menyampaikan bahwa DSP dimaksudkan untuk meningkatkan kecintaan, menambah wawasan dan pengetahuan keberagaman seni budaya bangsa dan serta menjalin kekerabatan, solidaritas dan persaudaraan antar generasi muda.
“Di tengah kemajuan dan perkembangan dunia, termasuk munculnya berbagai perangkat internet maka mengingatkan kembali pada generasi muda pentingnya solidaritas, persaudaraan melalui keberagaman seni budaya diharapkan dapat semakin mempererat generasi muda bangsa,” kata Effie.
Dijadwalkan pada hari pertama Rabu (18/10/2017) seluruh peserta mewakili masing-masing provinsi hadir mengikuti seremonial pembukaan Duta Seni Pelajar (DSP) 2017. Penampilan musik tradisi dari Banyuwangi peraih penghargaan khusus Konser Karawitan Muda Indonesia 2017 di Banten.
Hari kedua, Kamis (19/10/2017) acara berpindah ke Gedung Cak Durasim kompleks Taman Budaya Jawa Timur Jl. Gentengkali Surabaya, dengan penampilan kreasi seni kontingen dari masing-masing Provinsi.
Selain menyajikan seni pertunjukan, DSP 2017 juga menggelar sarasehan kebangsaan dengan pembicara Suko Widodo dan Adrian Perkasa. Juga dilakukan kunjungan ke Museum Mpu Tantular, Semburan Lumpur Lapindo dan Pusat Industri Tas dan Koper Tanggulangan, Sidoarjo.
“Pada bagian penutup kami agendakan seluruh kontingen 8 provinsi akan menyaksikan drama kolosal dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya yang akan kami gelar di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, pada Kamis (20/10/2017) malam,” pungkas Effie saat ditemui suarasurabaya.net, Selasa (17/10/2017).
Sekadar diketahui, Duta Seni Pelajar (DSP) hadir pertama kali pada tahun 1999 melalui rapat Konsultasi Regional Pembangunan Wilayah B, Jawa dan Bali. Penyelenggaraannya dilakukan setahun sekali dengan tuan rumah yang bergantian dari anggota 8 provinsi.
Pertama kali dimulai pada tahun 2000 di Provinsi Bali dengan peserta dari 7 provinsi yang terwadahi dalam Mitra Praja Utama (MPU) dengan anggota 10 provinsi termasuk Lampung, NTT dan NTB. Sedangkan Jawa Timur sendiri pernah menjadi tuan rumah pada tahun 2004, 2011 dan 2017.(tok/ipg)