Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan mengatakan, turunnya jumlah penumpang pesawat pada Lebaran kali ini memang by design (sudah diatur).
Dia mengatakan, sejak 2018 lalu pemerintah memang menginisiasi agar moda transportasi darat dan laut menjadi alternatif saat musim mudik lebaran.
“Kami siapkan (KM, red) Roro, dari Jakarta, Semarang, Surabaya, juga dari Kalimantan. Kami siapkan khusus. Kami kerja sama dengan TNI AL, setiap lebaran kapal-kapal TNI AL bisa digunakan. Jadi memang by design,” kata Budi di Tanjung Perak Surabaya, Senin (3/6/2019).
Setiap kali mudik lebaran, animo masyarakat untuk kembali ke kampung halaman selalu tinggi. Mayoritas dari mereka adalah masyarakat menengah ke bawah. Sehingga, masyarakat ini bagi Budi harus difasilitasi oleh negara agar bisa pulang ke kampung halaman.
Sebelumnya, Heru Prasetyo General Manager PT Angkasa Pura 1 Cabang Bandara Internasional Juanda Surabaya mengatakan, terjadi penurunan jumlah penumpang pesawat pada musim lebaran ini sebanyak 22 persen dibandingkan tahun lalu.
Heru menyebutkan, turunnya jumlah penumpang pesawat ini akibat harga pesawat yang naik dan faktor lain seperti kegiatan politik negara sedang berlangsung.
Data Angkasa Pura 1 Cabang Bandara Internasional Juanda Surabaya, hingga H-3 Lebaran atau 2 Juni 2019 kemarin, secara agregat jumlah penumpang turun sekitar 19 persen, jumlah pesawat turun 17 persen, dan jumlah kargo turun 44 persen.
Di sisi lain, moda transportasi laut terus mengalami peningkatan. Data per 31 Mei 2019, pengguna kapal di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengalami kenaikan 46 persen dengan 56.667 penumpang yang turun dari kapal dan 20.576 penumpang yang naik, serta 4.117 penumpang lanjutan. (bas/den)