Menyambut Hari Layak Kerja Internasional (HLKI), buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jawa Timur, rencananya akan menggelar aksi unjuk rasa di wilayah Sidoarjo dan Surabaya.
Wilayah Sidoarjo terdapat dua lokasi, yakni PT Santos Jaya Abadi I, Jalan Raya Gilang, Sepanjang, dan PT Sariguna Prima Tirta, Gedangan. Tapi, dua titik tersebut nantinya akan bergeser di Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo.
Rencananya aksi tersebut yang akan digelar selama tiga hari yakni pada Sabtu (7/10/2017), Senin (9/10/2017), dan Selasa (10/10/2017).
Agus Supriyono, salah satu anggota FSPMI mengatakan dalam rangka HLKI ada beberapa poin yang disampaikan mengenai nasib buruh, diperlukan mendapatkan kesejahteraan, termasuk mengenai tuntutan.
“Mendesak pemerintah memberikan kenaikan upah minimun di tahun 2018 minimal setara Rp650 ribu, Gubernur Jawa Timur wajib menjalankan semua komitmen yang disampaikan saat peringatan May Day 2017,” kata Agus Supriyono, saat dihubungi suarasurabaya.net, Sabtu (7/10/2017).
Selain tuntutan tersebut, FSPMI juga minta Gubernur Jawa Timur segera memerintahkan Bupati/ Wali Kota untuk melakukan survey KHL, segera menetapkan UMK 2018 berdasarkan KHL, segera menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan di Jawa Timur.
Dalam aksi ini, Polrestabes Surabaya akan menurunkan ratusan personel untuk mengamankan titik yang menjadi sasaran buruh dari FSPMI. Dengan skema pengamanannya akan dibagi di beberapa titik saat buruh sudah berada di lokasi aksi, Gedung Negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.
Seperti mengatur arus lalu lintas saat terjadi kemacetan, mengalihkan arus lalu lintas kendaraan, apabila memang massa aksi terus berdatangan. “Ada sekitar 350 personel yang diturunkan di lokasi untuk mengamankan aksi demo dari buruh,” kata Kombes. Pol M. Iqbal Kapolrestabes Surabaya. (bry/ipg)