Sabtu, 23 November 2024

Mengenang Sang Hening Hadirkan 57 Pelukis Jatim

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Almarhum Hening Purnamawati saat berkreasi di atas kanvas. Foto: Galeri Nasional

Pameran lukisan bertajuk: Mengenang Sang Hening, yang diikuti 57 pelukis dari berbagai generasi di Jawa Timur, digelar mulai Jumat (6/10/2017) di Galeri Orasis mengenang 100 hari meninggalnya pelukis Hening Purnamawati.

Sebanyak 57 pelukis yang akan memamerkan karyanya di antaranya, Agus Koechink, Agung Tato, Cak Kandar, Dukan Wahyudi dan Icha Dechapoe. Masing-masing pelukis mewakili generasi pelukis yang kerap meramaikan dunia lukisan Jawa timur.

Almarhum Hening Purnamawati lahir di Cimahi, 3 September 1960, pernah menempuh pendidikan di Institut Seni Indonesia di Jogyakarta jurusan seni lukis pada tahun 1987. Sederet prestasi gemilang pernah diterima Hening.

Tahun 1994 Hening menerima penghargaan sebagai satu di antara Sepuluh Lukisan Terbaik, Indonesian Art Awards 1994 (The Philip Morris Group of Companies) dari Yayasan Seni Rupa Indonesia.

Di tahun 1996, Hening memperoleh penghargaan Karya Terbaik Indonesian Art Awards 1996 (The Philip Morris Group of Companies) dari Yayasan Seni Rupa Indonesia.

Dan di tahun 1998, penghargaan dalam Meningkatkan Kreatifitas Seni Lukis Indonesia dari Menteri Pariwisata Seni dan Budaya RI diberikan kepada Hening Purnamawati. Tahun 2003 Hening menerima penghargaan Seniman Jawa Timur Awards 2003 dalam Pengabdian dan Dedikasi di Bidang Seni.

Bagi Hetty Palestina Yunani penulis yang juga seniman, profesionalitas Hening merupakan nilai tertingginya sebagai seniman. Hening konsisten tidak pernah mau bertemu dengan peminat karyanya terkait soal harga.

“Suatu kali Hening pernah minta saya jadi penghubung beliau dengan satu diantara peminat lukisan karyanya soal harga lukisannya. Bagi Hening memang harus begitu. Perlu orang lain untuk urusan semacam itu, dan itu adalah sebuah profesionalitas,” ujar Hetty.

Profesionalitas lain menurut Hetty yang juga dijaga Hening Purnamawati dan layak dicontoh para pelukis muda adalah konsistensi dan keberaniannya menolak pesanan orang yang ingin mengkoleksi karyanya.

“Hening juga anti menerima lukisan sesuai pesanan. Ini perlu dicontoh seniman-seniman muda yang ingin membangun integritas dirinya sebagai pelukis,” kata Hetty.(tok/ipg)

Berita Terkait

TERKINI POPULER TERPILIH
Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs