Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya meraih penghargaan GovInsider Innovation Awards 2017 kategori Inspirational Leader yang dia terima di Singapura, Selasa (26/9/2017).
Penghargaan ini berkaitan optimalisasi penggunaan teknologi informasi dalam sistem birokrasi Pemkot Surabaya dan inovasi pelayanannya kepada masyarakat Surabaya.
GovInsider Innovation Awards adalah penghargaan yang diberikan untuk mengapresiasi inovasi sektor publik.
Program ini mengumpulkan pemikiran pemimpin di sektor publik dan unit pemerintah yang inovatif untuk membahas masa depan layanan publik serta bagaimana pemerintah memberikan solusi kreatif untuk memperbaiki layanan publik.
Tahun lalu, instansi pemerintah di Singapura, Indonesia, dan Papua Nugini, serta Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa mulai mengumpulkan data-data tentang bagaimana pemerintah yang menjadi kandidat meningkatkan pelayanan publik dan meningkatkan kehidupan masyarakatnya.
Kandidat yang terpilih sebagai pemenang GovInsider Innovation Awards ini lantas dinilai oleh panel internasional yang terdiri dari Siim Sikkut (GCIO, Estonian Prime Ministers Office), Karen Delafield (CIO, HM Treasury and Cabinet Office, United Kingdom), Tuty Kusumawati (Head of Planning, Jakarta Regional Development Planning Board), Stuart Smith (Chief of Service Innovation and Design, National University of Singapore, Institute of Systems Science), dan Joshua Chambers (Editor, GovInsider).
Pemenang penghargaan ini diumumkan dalam acara bertajuk Innovation Labs World yang berlangsung hari ini, Selasa (26/9/2017) di Singapura.
Setelah menerima penghargaan ini, menurut keterangan pers yang diterima suarasurabaya.net, Risma sempat menyampaikan paparan tentang beberapa inovasi yang dikembangkan Pemkot Surabaya.
Di antaranya upaya memberi kemudahan bagi masyarakat dalam pengurusan perizinan melalui Surabaya Single Windows (SSW) dan inovasi pelayanan kesehatan melalui e-health.
Menurut Risma, tidak mudah mengimplementasikan program e-governance di Surabaya.
“Anda tahu, ketika saya ingin menerapkan program ini, banyak tekanan yang mengarah kepada saya dan keluarga agar tidak menerapkan penggunaan teknologi e-governance ini,” kata Risma.
Risma tak kuasa menahan air mata saat menceritakan pengalamannya itu. Dia mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf yang turut membantu dirinya membuat e-governance di Surabaya.
“Tujuan saya membuat program ini untuk memangkas praktek-praktek korupsi dari segala bidang dan membuat semua transaksi keuangan mulai dari infrastruktur pembangunan, kesehatan, juga pendidikan di Kota Surabaya menjadi transparan,” kata Risma.
Penghargaan yabg diterima Risma ini menambah panjang daftar penghargaan yang telah dia dapatkan. Sebelumnya, Selasa (19/9/2017) pekan lalu, Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya juga telah menerima penghargaan Learning City dari UNESCO di Cork, Republik Irlandia.(den/ipg)