Bila kedua orang tua menderita asma maka 60 persen penyakit ini akan diwariskan pada anak-anaknya.
“Kalau salah satu orangtua mengidap asma (terutama ibu), sepertiga diturunkan pada anak. Kalau dua-duanya (ayah dan ibu) bisa 60 persen. Itu prediktor, kalau anaknya nanti mengalami gejala asma, bisa berkembang jadi asma,” ujar dr. Wahyuni Indawati SpA(K), Sekretaris Unit Koordinasi Kerja Respirologi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), di Jakarta, Selasa (26/9/2017).
Lalu adakah pencegahan yang bisa dilakukan minimal mengurangi risiko anak terserang asma?
“Bisa dengan pencegahan primer yakni sebelum serangan asma terjadi misalnya dengan pemberian ASI ekslusif. Pencegahan sekunder yakni kalau sudah ada gejala jangan sampai jadi serangan,” kata Wahyuni, seperti dilansir Antara.
Selain itu, menghindari faktor pencetus seperti debu, bulu binatang, kapuk, makanan, infeksi virus (paling sering) menjadi hal utama yang perlu dilakukan.
Faktor pencetus lainnya tungau, polusi dalam ruangan misalnya rokok, luar ruangan seperti polusi kendaraan bermotor, dan asap juga bisa menyebabkan serangan asma. (ant/iss/ipg)