Gubernur Jawa Timur kembali melakukan mutasi bagi pejabat eselon II dan III di lingkungan pemerintah provinsi. Beberapa pejabat eselon III mendapatkan promosi untuk mengisi posisi eselon II setingkat kepala dinas, badan, biro dan wakil direksi RS.
Jabatan eselon II umumnya untuk mengisi kekosongan setelah pejabat sebelumnya pensiun. Mereka yang pensiun yang lantas diganti di antaranya adalah Bambang Sadono Kepala Dinas Lingkungan Hidup; Indra Wiragana, Kepala Dinas Kehutanan; Sutartib Kepala Satpol PP; Lies Idawati Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan; Samsul Arifien Kepala Dinas Perkebunan; serta Zaenal Muchtadien Asisten I Sekdaprov.
Selain itu juga masih ada dua dinas yang kosong dan harus diganti karena kepalanya terjaring OTT KPK yakni Rohayati Kepala Dinas Peternakan; dan Bambang Heryanto Kepala Dinas Pertanian.
Pengangkatan para pejabat eselon II ini tertuang dalam SK gubernur nomor 821.1/1666/204/2017 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan.
Mereka yang dilantik diantaranya adalah Dewi J Putriatni dilantik jadi Kadis Kehutanan; kemudian Suprianto sebagai Asisten I Pemerintahan dan Kesra Sekdaprov; kemudian Budi Santoso sebagai Kepala Satpol PP; Drajat Irawan sebagai Kepala Biro Administrasi Pembangunan; Hadi Sulityo Kepala Dinas Pertanian; Siti Nurahmie Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Kependudukan; Diah Susilowati Kepala Dinas Lingkungan Hidup; Karyadi Kepala Dinas Perkebunan dan Wemmi Niamawati Kepala Dinas Peternakan.
Selain itu juga Suban Wahyudiono Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDA; Budi Priyo Supriyatno Kepala Badan Perwakilan Wilayah Bojonegoro; dan Gatot Gunarso sebagai Kepala Badan Perwakilan Wilayah Madiun.
Ada juga nama Sukaryo yang dilantik sebagai Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD dr Soedono Madiun. Sukaryo adalah adik kandung dari Akhmad Sukardi Sekdaprov Jawa Timur. Sukaryo sendiri sebelumnya pejabat di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
“Ini murni untuk meningkatkan kinerja dan mengisi kekosongan jabatan,” kata Soekarwo usai pelantikan beberapa pejabat eselon II di Gedung Negara Grahadi, Jumat (22/9/2017).
Dia hanya berpesan bagi PNS yang menduduki jabatan baru bisa meningkatkan integritasnya, karena sistem kinerja yang dibangun di Jawa Timur sebenarnya sudah sangat bagus dan bahkan beberapa kali mendapatkan penghargaan.
“Sekarang tinggal integritasnya saja yang harus dijaga. Integritas itu di dalam hati terkait sikap dan prilaku. Ini tidak bisa dimasukkan sistem tapi harus tetap dijaga,” ujarnya.
Terkait integritas inipula, dirinya mengaku telah menegur dan mengganti beberapa kepala SKPD yang dinilai memiliki gaya hidup hedon.
“Saya tentu tidak bisa menyebut siapa yang saya ganti karena gaya hidupnya. Tapi ini penting untuk diperhatikan tentang gaya hidup ini,” kata dia. (fik/ipg)