Agen Pemegang Merek (APM) Mobil di Indonesia meyakini, pasar mobil segmen sport utility vehicle (SUV) masih akan bertumbuh seiring kondisi jalan raya di Indonesia yang cenderung berlubang.
FX Mardiono Danusaputro Regional Manager Jatim, Bali, NTT, NTB, Jayapura PT Astra International Tbk-Isuzu (Astra-Isuzu) mengatakan hal ini dalam pameran Isuzu di Ciputra World, Senin (18/9/2017).
“Karena SUV lebih bisa ke medan apapun. MPV (Multi Purpose Vehicle) kan lebih ke arah medan yang tidak terlalu berat. Apalagi di Indonesia, maaf, jalan masih banyak berlubang. Jadi ke depan orang lebih berani bicara di SUV,” ujarnya.
Mardiono juga melandaskan prediksinya itu berdasarkan data Isuzu, yang mana ada kecenderungan konsumen lebih banyak menanyakan soal SUV dibandingkan mobil jenis lainnya.
“Pertumbuhan penjualan mobil SUV nasional juga cukup tinggi, mencapai 20 persen. Kalau di Jatim tumbuhnya memang tidak terlalu tinggi, antara 3-5 persen. Tapi nanti akan kelihatan growth-nya luar biasa,” ujarnya.
Di Jawa Timur, Isuzu mencatat penjualan mobil jenis SUV masih di angka 500 unit per bulan. Dari total market itu, terbesar ada di Surabaya, sebanyak 350 unit per bulan.
Kondisi jalan berlubang ini memang berkaitan erat dengan alokasi anggaran pemerintah dalam hal pembangunan dan perbaikan jalan.
Achmad Sukardi Sekretaris Daerah Pemprov Jatim mengatakan, anggaran untuk jalan di Provinsi Jawa Timur memang harus disesuaikan dengan kebutuhan lain seperti kesehatan dan pengentasan kemiskinan.
“Tidak hanya untuk jalan, tapi juga untuk pembangunan rumah sakit, panti atau pondok sosial, juga untuk pengentasan kemiskinan. Padahal sumbernya itu-itu saja,” katanya saat menghadiri pembukaan GIIAS Surabaya 2017, Rabu (20/9/2017).
Meski demikian, Sukardi mengatakan, pembangunan dan perbaikan jalan tetap akan dilakukan sesuai dengan kemampuan APBD Pemda masing-masing. Contohnya Surabaya yang telah melakukan pembangunan frontage road di Jalan Ahmad Yani.
Pemprov Jatim tetap mendorong agar masyarakat mempertimbangkan untuk membeli mobil baru, terutama dengan digelarnya Pameran GIIAS di Grand City Convex selama 20-24 September.
Sukardi mengajak masyarakat untuk membeli mobil sambil membangun Jawa Timur.
“Karena dari pembelian mobil baru itu, Pemprov Jatim kebagian Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 10 persen. Pendapatan dari BBNKB inilah yang akan digunakan untuk membangun Jawa Timur,” ujarnya.
Pertumbuhan Mobil SUV di Indonesia
Beberapa APM meyakini, Mobil SUV masih akan tetap bertumbuh seiring pertumbuhan minat masyarakat terhadap mobil sport. Apalagi, mobil SUV saat ini mulai disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat berkaitan daya tampung kendaraan.
FX Mardiono Danusaputro Regional Manager Jatim, Bali, NTT, NTB, Jayapura PT Astra-Isuzu berpendapat, ada kemungkinan konsumen mulai jenuh dengan segmen MPV.
“SUV sekarang kan sudah mulai banyak yang seven seater (tujuh tempat duduk). Selain itu, rata-rata desain SUV lebih stylish,” katanya, Senin (18/9/2017) lalu.
Karena itu, Astra-Isuzu sebagai pemain mobil SUV bermesin diesel yang baru saja mengeluarkan Isuzu New Mu-X Agustus lalu, optimistis penjualan SUV akan mengalami peningkatan di semester berikutnya 2017 ini.
BMW Group Indonesia membenarkan pendapat soal pertumbuhan SUV ini. Octa Wibowo Sales Manager PT. Astra International Tbk-BMW Surabaya mengatakan, SUV makin diminati meski penggemar sedan BMW tetap dominan.
“SUV di kami enggak turun, tuh. Masih sangat potensial di Jawa Timur,” ujarnya saat ditemui di booth BMW di GIIAS Surabaya 2017, Grand City Convex, Rabu (20/9/2017).
BMW X-1 dan BMW Seri 3, mobil-mobil segmen SUV BMW, menurut Octa mencatatkan peningkatan penjualan yang baik dalam tiga bulan terakhir. BMW X-1, dalam periode Januari-Agustus 2017 berkontribusi sebesar 50-60 persen dan mendominasi penjualan.
Begitu juga BMW X-5 yang juga menunjukkan tren lonjakan penjualan yakni rata-rata terjual 4 sampai 5 unit per bulan.
Meski demikian, tidak semua APM pemain SUV begitu optimistis dalam hal penjualan mobil sport. Honda yang memiliki CR-V di segmen SUV, tidak memungkiri mobil-mobil MPV masih sangat diminati masyarakat Jatim.
Wendy Miharja, Marketing and After Sales Service Director Honda Surabaya Center mengatakan, baik segmen SUV dengan segmen MPV yang dimiliki Honda sama-sama memberikan kontribusi penjualan yang sangat baik di Jawa Timur.
Kesimpulannya, Wendy menyatakan bahwa baik MPV maupun SUV, serta segmen seperti Low MPV atau Low SUV, yang dimiliki Honda, masih menuai minat tersendiri dibandingkan mobil lain di segmen sedan.
“Mobil-mobil dengan ground clearance (jarak antara mobil dengan tanah) yang lebih tinggi dibandingkan sedan, memang masih menjadi minat tersendiri di masyarakat kita,” katanya.
Berkaitan penjualan mobil segmen SUV, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memiliki data yang menunjukkan kebalikan dari pendapat beberapa APM di atas.
Data semester pertama 2017 yang dihimpun Gaikindo dan dirilis di situs resminya menunjukkan, volume penjualan pabrik ke dealer mobil segmen Low SUV (LSUV) turun 22,95 persen. Yakni dari 83.433 unit menjadi 64.281 unit.
Sementara di kelas yang lebih besar, SUV mengalami penurunan penjualan sebanyak 10,07 persen, atau dari 50.722 unit menjadi 45.615 unit. Sehingga secara total, penjualan mobil di segmen SUV turun 18,08 persen.(den/rst)