Jumat, 22 November 2024

ITS dan Lintasarta Dukung Surabaya Jadi Smart City

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Setelah pengguntingan pita seremonial peresmian gedung co-working space di ITS. Foto: humas ITS Surabaya.

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui Badan Pengembangan dan Pengelolaan Usaha (BPPU) bekerja sama dengan Lintasarta, perusahaan penyedia komunikasi data dan internet dukung perkembangan Surabaya lewat prgogram Smart City.

Kerja sama ini diwujudkan dengan peresmian ruang Co-Working Space di Gedung Research Center ITS Surabaya lantai tujuh.

Co-Working Space yang dibangun oleh Lintasarta dan BPPU ITS tersebut dilengkapi dengan high-speed internet, cloud service, managed service serta para ahli yang akan memberikan mentoring kepada para tenant start-up.

Kerja sama ini merupakan upaya untuk mendukung program pemerintah dalam menghadirkan serta menumbuhkembangkan 1.000 start-up di Indonesia.

Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD, Rektor ITS dalam sambutan peresmiannya menuturkan bahwa kerja sama yang dilakukan ini juga bertujuan untuk mendukung kegiatan Smart City yang sedang digalakkan oleh pemerintah Kota Surabaya. “Pengembangan ini menunjang program melek informasi teknologi oleh Kota Surabaya,” terang Joni.

Guru besar Departemen Teknik Lingkungan ini mengatakan agar keeradaan Co-Working Space ini bisa dimanfaatkan mahasiswa dalam memberikan sumbangsih ide kreatif bagi kota Pahlawan.

“Smart City merupakam potensi besar dan merupakan trademark kota Surabaya dan ke depannya Surabaya bisa menjadi percontohan bagi kota-kota lainnya,” kata Joni.

Joni berharap, dengan adanya Co-Working Space ini bisa membangkitkan gairah mahasiswa dalam menuangkan ide-ide kreatif yang berharga.

Sementara itu, Arya Damar President Director Lintasarta, mengatakan bahwa melihat besarnya potensi bisnis dari teknologi digital, seperti e-commerce di Indonesia, maka menjadi kewajiban bagi semua stakeholders dalam negeri mendukung Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Terutama dengan mendorong agar para start-up yang jumlahnya besar tersebut mau membuat dan mengembangkan berbagai macam aplikasi yang dapat diterapkan di berbagai industry,” ujar Arya Damar.

Menurutnya, Indonesia memiliki peluang besar untuk menciptakan berbagai aplikasi digital seperti mobile application, karena memiliki sumber daya manusia (SDM), terutama generasi muda yang jumlahnya sangat besar dan tidak kalah kualitasnya dengan SDM negara-negara lain.

Peluang keberhasilan mengembangkan perangkat lunak oleh SDM Indonesia lebih besar daripada keberhasilan mengembangkan perangkat keras, karena kendala terbesarnya adalah adanya keterbatasan dana untuk melakukan research & development (R&D).

Menanggapi sambutan Rektor ITS Surabaya, Arya mengatakan bahwa Lintasarta sebagai perusahaan swasta juga ingin memberikan sumbangsih dalam pembangunan bangsa, yakni dengan mengembangkan start up yang juga bisa mendukung Smart City.

Melalui pembangunan Co-Working Space ini diharapkan semua mahasiswa ITS bisa berkontribusi dalam industri. “Lintasarta akan membantu pengembangan ide mahasiswa melalui mentoring dan pelatihan,” tegas Arya.

Lebih lanjut, Arya mengatakan bahwa mahasiswa adalah sumberdaya manusia yang memiliki daya saing yang tinggi namun sering terhambat pada pengetahuan tentang pasar dan operasional. “Lintasarta siap membantu mahasiswa dalam melihat pasar, pembiayaan dan operasional start up khususnya yang mendukung Smart City,” pungkas Arya Damar.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs