Sabtu, 23 November 2024

Teliti Wall Insulation, Raih Dana Hibah Kemenristekdikti

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Ke 4 mahasiswa progdi teknik mesin UK Petra saat lakukan uji coba wall insulation. Foto: Humas UK Petra Surabaya

Wall Insulation, merupakan sebuah lapisan pada dinding ruangan yang digunakan untuk memperkecil rambatan panas melalui dinding. Hal yang sederhana dan mudah dilakukan akan tetapi bisa dimanfaatkan untuk menghemat energi.

Penelitian 4 mahasiswa Program Studi Teknik Mesin Universitas Kristen Petra (UK Petra) Surabaya inilah akhirnya mampu menjadi satu diantara alternatif mereduksi biaya penggunaan listrik meskipun pengguna butuh daya yang besar, seperti untuk daya AC atau pendingin ruangan.

Melalui penelitian bertajuk: Penggunaan Wall Insulation Pada Rumah di Surabaya Untuk Mengurangi Kebutuhan Kapasitas AC, ini memperoleh hibah dari Kemenristekdikti melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) senilai Rp. 10.000.000,-.

Ke 4 mahasiswa: Gabriel Jeremy, Rio Grafika, Stephanie Cristie Rosalie dan Andriono Slamet yang berhasil menemukan inovasi tersebut. Jenis insulasi yang mereka manfaatkan adalah glasswool dengan density atau kerapatan 16 kg/m3 menggunakan ketebalan optimum sebesar 10 centimeter.

Hasilnya cukup signifikan, dengan ketebalan wall insulation 10 centimeter maka energi listrik yang dikonsumsi menurun hingga 33,33%, sedangkan penurunan biaya yang dikeluarkan sampai sebesar kurnaglebih 29,87%.

“Di Indonesia, glasswool masih belum banyak dimanfaatkan masyarakat. Padahal seiring berjalannya waktu dan semakin parahnya pemanasan global dan kebutuhan AC, maka penelitian penggunaan wall insulation harus mulai mendapat perhatian mengantisipasi kebutuhan kapasitas AC yang semakin besar,” terang Stephanie Christie Rosalie.

Wall insulation selain dapat meredam suara ternyata juga dapat meredam panas. Para mahasiswa ini telah mengujinya pada sebuah replika ruangan yang ada di kampus UK Petra dengan dimensi 1 meter x 1.2 meter x 1.7 meter dilengkapi dengan air conditioner ½ PK.

Wall insulation dipasang pada dinding terlebih dahulu pada rangka yang telah disiapkan dan ditutup dengan papan triplek untuk tempat memasang termokopel pada dinding yang sudah dilapisi wall insulation.

Percobaan sebanyak tiga kali tlah dilakukan pada ruangan yaitu tanpa glasswoll, dengan wall insulation setebal 5 centimer dan wall insulation setebal 10 centimeter. Para mahasiswa melakukan uji coba dengan menyalakan AC pada temperatur 23 derajat Celcius, mulai pukul 11.00-15.00 WIB.

Hasil pengujian sangat berbeda, jika AC dinyalakan di ruangan tanpa glasswoll maka konsumsi listriknya mencapai 0,77 kWh untuk 4 jam, sedangkan pada ruangan dengan wall insulation setebal 5 centimer memerlukan 0,54 kWh dan paling sedikit ketika menggunakan wall insulation setebal 10 centimeter, yaitu hanya 0,5 kWh untuk pemakaian 4 jam.

“Ini membuktikan bahwa wall insulation mampu menjadi alternatif jawaban mengurangi jumlah energi listrik yang dikonsumsi dengan penggunaan AC pada rumah dan gedung di Indonesia. Tetapi kelemahan menggunakan metode ini maka luas ruangan akan berkurang,” papar Stephanie.

Ditemui ditempat berbeda, Dr. Ir. Ekadewi Anggraini Handoyo, M.Sc., Kepala Program Studi Teknik Mesin UK Petra, sangat gembira bahwa anak didiknya mampu membantu satu diantara sekian permasalahan yang sedang di hadapi bangsa ini yaitu pemanasan global.

“Tentunya ini membanggakan, para mahasiswa ini mampu mengaplikasikan materi perkuliahan untuk membantu masyarakat. Dalam hal ini menghemat listrik, itu yang saya kira membuat mereka menerima dan ahibah dari Kemenristekdikti,” tegas Ekadewi Anggraini Handoyo, Rabu (20/9/2017) pada suarasurabaya.net.(tok/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs