Khofifah Indar Parawansa Menteri Sosial membantah dirinya telah mengajukan surat pengunduran diri dari kabinet kepada Presiden.
Pengunduran diri itu sehubungan dengan rencananya untuk ikut serta dalam Pilgub Jatim 2018.
Menurut Khofifah, berita pengunduran diri kabinet itu ramai dibicarakan di Medsos dan beberapa ulama, tidak diketahui sumbernya dari mana.
Pesan tertulis Khofifah yang dikirim pada suarasurabaya.net di Jakarta, Minggu (17/9/2017) disebutkan sampai sekarang belun pernah berbicara maupun surat menyurat dengan presiden tentang Pilgub Jatim.
Dorongan dari masyarakat untuk maju di Pilgub Jatim, dikatakan diakui cukup kuat bahkan sudah ada beberapa partai pendukung.
Namun pesan tertulis itu Mensos tidak menyebut nama partai yang akan mengusungnya. Dia hanya menyebut partai tersebut sudah memiliki suara yang cukup untuk mengajukan seorang cagub.
Sebelumnya Khofifah mengatakan akan mengumumkan maju tidaknya di Pilgub Jatim setelah menunaikan ibadah haji.
Sudah tujuh hari sejak kepulangannya dari Tanah suci pada 10 September 2017 lalu, Khofifah belum membuat pernyataan apapun selain bantahan terhadap berita yang menyebutkan dirinya mundur dari kabinet karena ingin merebut kursi Gubernur Jatim.
Sementara itu, Siti Zuhro peneliti dan pengamat Politik LIPI berpendapat, sikap Khofifah yang mengulur-ulur waktu untuk memastikan maju tidaknya dalam Pilgub Jatim adalah bagian dari strategi Khofifah.
Khofifah ingin langsung menggebrak di menit-menit terakhir. Sementara jaringan dukungan sudah dilakukan sejak menjadi Mensos. “Khofifah lebih sering blusukan di Jatim dibanding daerah lain,” kata Zuhro.
Bisa jadi strategi ini untuk mengecoh kandidat lain, katakan Saifullah Yusuf yang sampai sekarang belum ada lawannya.
“Gus Ipul sudah terlanjur toto-toto menghadapi Khofifah ternyata Ketum Muslimat NU itu tidak jadi ikut Pilgub. Yang untung Gus Ipul, bisa melenggang tanpa tanding,” ujar pengamat LIPI.
Sepinya calon di Pilgub Jatim sempat dikhawatirkan Soekarwo Gubernur Jatim bahwa masyarakat tidak bergairah menghadapi Pilgub. Karena sampai sekarang masih sepi sedang Pilgub daerah lain sudah mulai panas.
Muhaimin Iskandar Ketum PKB menyatakan senang kalau Khofifah tetap di kabinet. Artinya warga NU, tidak terbelah. (jos/dwi)