Refleksi perobekan bendera di Hotel Majapahit digelar berdasarkan riset siapa pelaku sejarah yang terlibat dan yang penting mengedepankan nilai-nilai sejarah.
“Saya bahkan sempat dapat keterangan dari hasil wawancara saksi sejarah. Bendera itu ketika jatuh dilempar-lempar dan ketika dibawa oleh salah seorang warga masuk dalam sebuah gang katanya disimpan sampai sekarang,” kata Heri Lentho Budayawan Surabaya pada Radio Suara Surabaya, Kamis (14/9/2017).
Kata Heri, kalau dulu refleksi perobekan bendera ini diisi dengan acara musik tapi untuk tahun ini diiringi dengan paduan suara serta musik agar makin terasa “mencengkeram”. Perobekan bendera sebagai tanda peringatan Hari Pahlawan 10 November nanti. Peristiwa perobekan bendera sangat monumental yang diikuti peserta teaterikal yang inti hanya sekitar 250 peserta tapi diiringi para figuran sekitar 2.000 orang.
“Ada pesan-pesan yang saya titipkan, salah satunya ke Bu Risma untuk dibaca di waktu acara. Misal tentang makna merdeka, tidak hanya merdeka dari penjajahan tapi merdeka secara total,” ujarnya. (dwi/ipg)