Universitas Airlangga ikut serta dalam pengembangan manajemen air untuk mengantisipasi kekeringan yang melanda wilayah di Jawa Timur.
Prof. DR. M. Nasih, MT Ak Rektor Unair mengatakan, ada beberapa pilihan untuk mengantisipasi kekeringan yakni membuat embung atau melakukan penyulingan air laut.
“Sedang dikaji semua, nantinya ini melibatkan beberapa perguruan tinggi termasuk ITS dan Unibraw. Jadi nanti lahan-lahan yang tandus bisa hidup lagi,” kata Nasih pada Radio Suara Surabaya, Selasa (12/9/2017).
Sejauh ini di desa yang mengalami kekeringan, kata dia, memang sudah ada upaya untuk menyalurkan air meski terbatas. Karena manajemen air ini memang harus segera dilakukan.
Sementara ini, lanjut dia, Pemkab Gresik dan PT Polowijo yang ingin mengembangkan embung. Ada waduk 50 hektare dan sudah ada ground breakingnya.
Untuk pembangunan infrastruktrur seperti ini, kata dia, memang harus ada kerjasama pemerintah dan swasta.
“Kalau Pemkab saja uangnya tidak ada. Kalau swasta tidak ada labanya. Tapi menurut saya peran terbanyak memang harus dari pemerintah,” ujarnya. (dwi/ipg)