Tim Batharasurya Hydrone ITS Surabaya menjajal peruntungan untuk kali pertama di kompetisi Hydrocontest, yakni lomba kemaritiman hemat energi di Saint-Tropez, Prancis.
Hydrocontest merupakan kompetisi pelajar internasional pertama yang didedikasikan untuk efisiensi energi di dunia maritim. Kompetisi tersebut rutin diadakan oleh Hydros Foundation yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat umum tentang tantangan melestarikan sumber daya air.
Tahun ini, ajang bergengsi yang memasuki tahun ke-4 itu diikuti oleh 23 tim yang terdiri dari 200 mahasiswa berasal dari 13 negara. Batharasurya Hydrone ITS adalah satu diantara pesertanya.
Tim Batharasurya Hydrone ITS optimistis mampu menampilkan yang terbaik. Hari pertama, telah dilakukan inspeksi lambung dan elektrik pada kapal, dan kapal Batharasurya Hydrone telah dinyatakan lolos mengikuti babak kualifikasi, untuk diambil menjadi 16 peserta nantinya.
Dalam kompetisi yang didukung oleh the Société Nautique de Saint-Tropez tersebut terdapat dua kategori utama lomba yang ditawarkan.
Yakni kategori mass transport yang menyimulasikan pergerakan kapal barang dengan beban berat 200 kg dan kategori light boats yang menuntut peserta bisa menggambarkan transportasi kapal untuk orang yang nyaman dengan beban seberat 20 kg.
“Untuk saat ini, kami hanya mengikuti satu kategori lomba saja, yakni kategori light boats,” jelas Ir Wasis Dwi Aryawan MSc PhD, dosen pembimbing tim Batharasurya Hydrone ITS saat dikonfirmasi melalui pesan elektronik, Selasa (5/9/2017).
Selain karena baru kali pertama, keterbatasan dana juga menjadi alasan tim ini hanya mengikuti satu kategori lomba. Meskipun begitu, menurut Kepala Departemen Teknik Perkapalan, ini tim Batharasurya Hydrone tetap optimistis meraih terbaik. “Kami optimis menang dalam kategori ini,” kata Wasis Dwi Aryawan.
Tim Batharasurya Hydrone yang berlaga di Prancis kali ini sebanyak tiga mahasiswa dari Departemen Teknik Perkapalan ITS. Mereka adalah Pieter Mario Fernandez, Fajar Andinuari, dan Mohamad Rival.
Kapal Batharasurya Hydrone kali ini berbeda dari kapal Batharasurya ITS sebelumnya yang menggunakan tenaga surya sebagai penggerak mesinnya. Kapal Batharasurya Hydrone ini menggunakan tenaga baterai sebagai bahan bakar. “Dalam lomba ini, baterai sudah disediakan oleh panitia lomba,” ujar Wasis.(tok/ipg)