Kalau Dasarnya Tertib, Diawasi Pakai Apa Saja Tetap Tertib

Operasionalisasi kamera pantau (CCTV) di sejumlah titik traffic light (TL) di jalanan kota Surabaya mulai diujicobakan. Respon warga masyarakat pun bermunculan. Kalau dasarnya sudah tertib, dipantau pakai alat apapun tetap pilih tertib.

Prayonne Adi ST, MMT, Kepala Humas Universitas Kristen Petra Surabaya justru sebenarnya penggunaan alat pantau atau kamera pantau ini membuat warga masyarakat yang biasa tertib menjadi semakin yakin bahwa tertib itu benar dan bermanfaat.

“Kalau yang sudah terbiasa tertib dan taat aturan, tentunya pemasangan kamera pantau ini tidak berdampak. Justru ini penegasan bahwa tertib itu benar dan bermanfaat. Tapi bagi mereka yang tidak biasa tertib, pemasangan kamera pantau ini pasti jadi persoalan tersendiri,” ujar Prayonne.

Lebih lanjut Prayonne menambahkan dengan tertib berlalu lintas di jalan, dampak lain yang ditimbulkan adalah kenyamanan bagi warga masyarakat lainnya yang menggunakan pedestrian, jalur pejalan kaki atau jalur hijau.

“Kalau benar pengendara kendaraan jadi tertib karena takut kamera pantau, maka ini memberikan dampak positif bagi masyarakat lainnya yang menggunakan jalur hijau, pedestrian atau jalur pejalan kaki. Pengendara kendaraan, sepeda motor misalnya, kan tidak berani naik trotoar?” tegas Prayonne.

Senada dengan itu, Michelle mahasiswi komunikasi menegaskan bahwa dengan kamera pantau di TL bakal membuat masyarakat takut melanggar. Karena kadang dari melanggar itu ternyata malah jadi korban kecelakaan, dan yang disalahkan penabraknya.

“Yang pasti bakal bikin masyarakat takut melanggar. Mereka yang melanggar, lalu jadi korban kecelakaan tidak berani play victim gitu khan? Kayaknya makin banyak kamera pantau makin bagus kok,” kata Michelle.

Agus Baruno dosen di Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) Surabaya, beranggapan bahwa pemasangan kamera pantau pada sejumlah titik TL di jalanan kota Surabaya ini juga menjadi semacam sarana mendidik pengendara kendaraan untuk tertib di jalanan.

“Kamera pantau itu bisa jadi sarana mendidik warga kota atau pengendara kendaraan agar tertib aturan, mentaati aturan lalu lintas, dan tidak semaunya sendiri dijalanan. Kalau melanggar tercatat pelanggarannya. Ini bagus, dan sosialisasi memang terus harus dilakukan,” kata Agus.

Beberapa kawasan yang terpasang kamera pantau (CCTV) di titik traffic light (TL), dari pantauan suarasurabaya.net, Selasa (5/9/2017) ditandai satu di antaranya dengan pemasangan tanda atau rambu pemberitahuan bahwa di kawasan jalanan tersebut dipantau oleh kamera.(tok/ipg)