Film “Istirahatlah Kata-Kata” yang mengisahkan Widji Tukul, penyair dan aktivis yang menjadi buron Pemerintahan Orde Baru yang sampai kini tak tahu rimbanya, meraih penghargaan khusus pada Festival Film Internasional “Love is Folly” di Kota Varna, Bulgaria, sejak 25 Agustus hingga 3 September.
Nurul Sofia Sekretaris pertama Pensosbud KBRI Sofia kepada Antara London, Selasa (5/9/2017) mengungkapkan 102 film ditayangkan pada festival yang merupakan salah satu terbesar di Balkan. Penghargaan yang diterima “Istirahatlah Kata -Kata” yang diproduseri Yulia Evina Bhara dan Anggi Noen adalah penghargaan kedua tertinggi setelah Grand Prix Award.
Panel juri internasional memberi penghargaan kepada pemenang festival lainThe Citizen dari Hungaria yang memenangkan Penghargaan Utama Grand Prix Aphrodite. Selain itu Pemeran Utama Wanita Terbaik dimenangkan Rimma Zyubina untuk film “The Nest of the Turtledove” dari Ukraina dan untuk Pemeran Utama Pria Terbaik dimenangkan Konu lewat “Wedding Dance” dari Turki.
Keikutsertaan film Indonesia dalam festival ini adalah hasil kerja sama KBRI Sofia dengan Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud yang bertujuan mendukung sineas Indonesia bersaing pada tingkat global.
Film pilihan Indonesia diputar dalam segmen khusus Indonesian Panorama, meliputi film Nokas, Athirah, Salawaku, Emma, Aisyah Biarkan Kami Bersaudara, dan Kejarlah Daku Kau Kutangkap.
Menurut Sekar Ayu Asmara, kurator dari Pusat Pengembangan Perfilman Kemendikbud, pemilihan film untuk ikut serta dalam kompetisi ini salah satu diantaranya karena cerita Widji tukul dapat terjadi pada siapa saja sehingga wakil dari bangsa lain pun bisa merefleksikan isi ceritanya.
Sri Astari Rasjid Dubes RI Sofia mengaku bangga atas prestasi Indonesia tini dan berharap film Indonesia lainnya dapat melanglangbuana di Balkan tahun-tahun mendatang sebagai salah satu alat mendukung promosi Indonesia. (ant/dwi)