Sabtu, 23 November 2024

FPKB Ingatkan Masyarakat Tidak Terseret Isu SARA Soal Rohingya

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Ilustrasi.

Ida Fauziyah Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI mengatakan, tragedi kemanusiaan yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar menyita perhatian dunia Internasional. Bukan kali ini saja, militer Myanmar telah melakukan tindakan brutal terhadap etnis minoritas di wilayah Rakhine tersebut sejak beberapa tahun terakhir.

Sebagai bagian dari bangsa yang menjunjung tinggi harkat kemanusiaan dan perdamaian dunia, kata Ida, Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI mengutuk keras tindakan kekerasan dan penindasan yang dilakukan secara sewenang-wenang oleh militer dan pemerintah Myanmar terhadap etnis Rohingya.

“Kekerasan kemanusiaan tersebut telah menyebabkan ribuan orang tewas, puluhan ribu orang mengungsi dan ribuan lainnya mengalami berbagai tindak kekerasan, pemerkosaan, dan lain-lain,” ujar Ida dalam pesan singkatnya, Sabtu (2/9/2017).

FPKB DPR RI menyerukan kepada pemerintah Myanmar dan berbagai negara lain yang memiliki kepentingan ekonomi di Myanmar untuk lebih menempatkan kepentingan kemanusiaan di atas kepentingan ekonomi dan penguasaan sumberdaya alam. Hanya dengan mengedepankan harkat kemanusiaan, Myanmar dapat terhindar “kutukan sumberdaya alam” yang mengorbankan rakyatnya.

Ida menegaskan bahwa tragedi kemanusiaan yang terjadi di Myanmar bukanlah perang antar-agama, melainkan merupakan bagian dari pertarungan geopolitik yang melibatkan kepentingan ekonomi.

“Untuk itu maka kami meminta kepada masyarakat Indonesia untuk tidak terpancing ke dalam konflik agama. Saudara-saudara kita umat Buddha di Indonesia tidak ikut bersalah, bahkan mereka juga turut mengecam tragedi itu,” kata dia.

FPKB DPR RI , kata Ida, mendesak kepada pemerintah Indonesia, berdasarkan konstitusi, untuk mengambil tindakan yang tegas dan membangun diplomasi yang efektif untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan tersebut, baik melalui PBB maupun ASEAN. Hal ini karena hanya Indonesia yang berpotensi mempelopori penyelesaikan masalah ini, karena posisinya yang cenderung netral dalam kancah geopolitik di kawasan ASEAN.

Ida mengajak semua komponen bangsa dan dunia internasional untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan dalam rangka meringankan beban dan penderitaan saudara-saudara kita Rohingya. Diperlukan sinergi lintas-organisasi dan lintas-negara untuk melancarkan misi kemanusiaan bagi korban tragedi kemanusiaan Rohingya.(faz/iss/tok)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs