Pimpinan Pusat Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menyerukan kepada anggotanya di seluruh Indonesia supaya meningkatkan semangat berkurban.
Harga sapi dan kambing yang cukup mahal terutama menjelang Hari Raya Idul Adha jangan dijadikan alasan tidak berkurban. Tapi berqurban karena iman.
Sampai Kamis (31/8/2017), LDII seluruh Indonesia berhasil mengumpulkan 17.000 ekor sapi dan 21.000 ekor kambing. Hewan qurban itu akan dipotong secara serentak tepat Hari Raya Idul Adha, Jumat (1/9/2017).
Prasetio Sunaryo Ketua DPP LDII mengatakan, seruan berkurban ini bukan persoalan potong memotong sapi, kambing atau domba kemudian daging disantap rame-rame, tapi ini persoalan iman yang pernah diujikan kepada Nabi Ibrahim As.
Allah menguji kadar keimanan Ibrahim dengan diperintah menyembelih Ismail anak semata wayang yang dicintai. Tapi setelah Ibrahim menyadari ini perintah Allah, Ibrahim pun mendiskusikan perintah yang menurut akal manusia tidak logis dengan Ismail.
Ternyata Ismail berseru kepada Ibrahim ayahnya. “Kalau itu memang perintah Allah, laksanakan, jangan ragu-ragu.”
Dan ketika Ibrahim menidurkan Ismail dan meletakkan pisau di leher Ismail dan akan menyembelihnya maka Allah menggantinya dengan seekor domba.
“Oleh karena itu yang sampai kepada Allah bukan daging dan darah dari ternak qurban yang kita potong, tapi niat dan iman kita,” kata Prasetio.
Kesetiaan Nabi Ibrahim kepada perintah Allah inilah yang menjadi dasar LDII menyerukan kepada anggotanya untuk berkurban.
LDII juga menyerukan agar daging kurban yang punya nilai sosial itu juga dibagikan kepada saudara non muslim.
“Dasarnya, tanda-tanda orang beriman itu selalu berbuat dan menjaga hubungan baik dengan tetangga,” ujar alumnus ITB ini.
Nabi Muhammad pun mengingatkan kalau memasak dan baunya sampai tercium oleh tetangga dan tetangga itu tidak diberi maka masakan itu haram untuk dimakan.
Sebagai contoh, daging kurban yang dikumpulkan LDII NTT juga akan dibagikan kepada saudara non muslim seperti tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Prasetiio, membagikan daging kurban kepada non muslim termasuk bagian dari dakwah bil hal atau dakwah dengan tindakan nyata, tidak omong kosong. (jos/dwi/ipg)