Sabtu, 23 November 2024

Waspada Penipuan Dilakukan oleh Seorang Perempuan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Ilustrasi.

Prama Aditya pendengar Radio Suara Surabaya melaporkan kasus penipuan yang baru dialami adiknya Mario Denta Aditya Nugroho atau Rio pada Senin (28/8/2017).

Rio ditinggalkan perempuan penyewa mobil yang mengaku bernama Eli di SPBU Jalan Bromo Surabaya. Eli pergi tanpa membayar biaya sewa mobil, bahan bakar dan sewa sopir. Selain Rio, di dalam mobil sewaan tersebut juga ada 6 orang perempuan yang diduga juga jadi korban penipuan oleh Eli.

Ketika dihubungi suarasurabaya.net, Rio menceritakan peristiwa yang baru dialaminya tersebut. Eli menyewa mobil Avanza untuk sehari penuh, Senin (28/8/2017), dengan alamat penjemputan di Jalan Petemon Gang III Surabaya dan tujuan ke kantor BNI Jalan Pemuda Surabaya.

“Saya datang ke Petemon pukul 07.30 WIB. Itu kos-kosan eksekutif. Saya bertemu Bu Eli. Saya menunggu sampai pukul 08.30 WIB baru berangkat. Tujuan awalnya mau ke BNI Jalan Pemuda. Bu Eli berangkat dengan 6 orang ibu-ibu,” katanya.

Kemudian, mobil rental tersebut singgah ke Dian Institute di Jalan Simo Kwagean Surabaya. Terlihat ada beberapa ibu-ibu yang menunggu. Menurut Rio, Eli turun mobil dan terlihat memberikan pengarahan kepada ibu-ibu yang sudah menunggu tersebut.

“Setelah itu saya disuruh keluar dari mobil. Kata Bu Eli, `Mas keluar dulu ya saya mau membicarakan masalah organisasi`. Saya keluar meski merasa aneh,” ujarnya.

Sekitar pukul 10.00 WIB, mereka melanjutkan perjalanan. Saat di Jalan Bromo, Eli berpisah dengan rombongan, dengan alasan mau mencarikan taksi untuk menjemput ibu-ibu yang ada di Dian Institute. Rio dan 6 perempuan lainnya menunggu di dalam mobil.

“Kalau penyewa meninggalkan lokasi, saya harus minta uang sewa dan BBM. Saya sempat minta, tapi disuruh menunggu. Antara Jalan Bromo dan Dian Institute jaraknya dekat, waktu tempuh mungkin 5 menitan. Tapi saya sudah menunggu sampai 2 jam setengah, kok tidak kembali. Ibu-ibu yang di dalam mobil juga menanyakan Bu Eli ke mana,” kata Rio.

Rio mengaku mulai curiga saat ada seorang ibu yang mengatakan, Eli mengaku Rio adalah sopir pribadinya dan mobil rental tersebut adalah mobil pribadinya.
“Masnya kan sopir pribadinya dan ini mobil pribadinya, masa tidak tahu Bu Eli ke mana kok lama,” kata Rio menirukan ucapan seorang ibu di dalam mobil.

Menurut pengakuan 6 ibu-ibu yang ada di dalam mobil, saat Rio diminta keluar dari mobil, Eli mengumpulkan KTP dan sejumlah uang dari ibu-ibu di dalam mobil rental tersebut. Masing-masing diminta menyerahkan uang Rp500 ribu untuk pembukaan rekening di Bank Nasional Indonesia (BNI) untuk keperluan transfer bantuan dana untuk usaha mikro Rp10 juta dari salah satu partai politik.

“Ibu-ibu di dalam mobil mulai curiga ketika teman-temannya yang di Dian Institute juga tidak dijemput oleh Bu Eli. Lalu saya dan 6 ibu-ibu itu lalu kembali ke tempat kos Bu Eli. Saya tunggu sampai sekitar pukul 15.00 WIB, Bu Eli belum muncul. Ternyata itu kos-kosan harian, bayarnya per hari. Saya minta fotokopi identitas Bu Eli. Awalnya pihak kos tidak mau, setelah saya jelaskan kasus yang terjadi, baru mau. Di fotokopi KTP itu tertera atas nama Elizabeth Susanti,” kata Rio.

Sementara itu ciri-ciri Eli ini pendek, tinggi badan sekitar 150cm, gemuk, usia sekitar 45 tahun, rambut bergelombang pendek sebahu, pakai kacamata melorot ke hidung, kulit putih dan logatnya Jawa biasa.

Setelah cerita ini dilaporkan oleh Prama dan mengudara di Suara Surabaya, banyak pendengar yang juga mengalami penipuan serupa oleh perempuan dengan ciri-ciri sama. Di antaranya Farhan yang mengatakan bahwa Eli ini juga pernah mengaku bernama Santi dan menipu temannya Rp10 juta di Kediri. Lalu Deni yang pernah tertipu dengan modus KPR sebesar Rp35 juta.(iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs