Ribuan Kambing Pembayaran Dam Jemaah Haji Indonesia Sudah Disembelih

Jemaah Haji Indonesia lebih banyak melaksanakan Haji Tamattu dibandingkan dua jenis haji lainnya, yakni Haji Ifrad, dan Haji Qiran. Haji Tamattu adalah ibadah haji yang didahului umroh. Sedangkan sesuai syariat Islam, para pelaksana ibadah haji hendaknya mendahulukan ibadah haji sebelum umrah.

Rudy Hartono Manajer Riset dan Pengembangan Suara Surabaya Media yang turut dalam Ibadah Haji di Tanah Suci pada 2017 ini, sempat mewawancarai beberapa orang pembimbing haji dari Indonesia. Haji Tamattu, menurut mereka, adalah pilihan yang dibenarkan dalam syariat, tapi harus disertai pembayaran Dam.

“Dam adalah denda yang harus dibayarkan calon jamaah haji karena adanya pelanggaran proses urutan ibadah haji. Dam untuk haji tamattu ini disepakati oleh para ulama sebesar satu ekor kambing, yang dibayarkan sebelum puncak haji dimulai,” kata salah seorang pembimbing haji, Minggu (27/8/2017) waktu setempat.

Untuk memudahkan pembayaran Dam bagi Jemaah Haji Indonesia, prosesnya dilakukan secara kolektif kepada para pembimbing haji di masing-masing kloter. Nilai yang pembayaran Dam ini bervariasi, tergantung kesepakatan jamaah dan pembimbing haji di masing-masing kloter.

“Biasanya berkisar antara 350-500 riyal (SR) (sekitar Rp1,2 Juta-1,7 Juta,red). Jadi nanti setelah semua pembayaran Dam diterima dan dibayarkan kepada bank atau pihak yang ditunjuk pemerintah Arab Saudi, maka proses selanjutnya dilakukan penyembelian hewan hasil pembayaran Dam,” kata Pembimbing Haji yang lain.

Rudy melaporkan, penyembelian hewan kambing untuk pembayaran Dam, termasuk dari Jemaah Haji Indonesia dilakukan di tempat resmi (Majazir Al-Masyru) yang telah ditentukan oleh Pemerintah Arab Saudi. Setelah kambing-kambing ini disembelih, dagingnya pun segera disalurkan kepada warga yang membutuhkan.(rud/den)