Sabtu, 23 November 2024

Ayub Korban Meninggal Tertimpa Tembok Terampil dalam Seni Dekorasi

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Muniatun ibunda korban saat ditemui di rumah duka, Jumat (25/8/2017). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Tangis Muniatun (45) ibunda Ayub Al Farisi (17) pecah. Dia seolah tak percaya anak yang baru saja pamit berangkat shalat Jumat ternyata meninggal dunia. Muniatun syok saat diberi kabar tetangganya kalau Ayub tertimpa reruntuhan tembok sebuah gudang dan meninggal dunia.

Tadi siang dia juga pamit kalau berangkat shalat Jumat. Terus tidak lama saya dikabari tetangga kalau anak saya tertimpa reruntuhan tembok,” ujarnya di rumah duka Jalan Wonosari Lor KB III No 35 Surabaya, Jumat (25/8/2017).

Muniatun tidak memiliki firasat tertentu akan kejadian ini. Hanya saja Muniatun melihat wajah Ayub agak pucat dan bersih saat berpamitan berangkat shalat Jumat.

“Saya tidak ada firasat apapun, hanya saja saya melihat wajah Ayub agak pucat dan bersih sekali,” katanya.

Menurut Muniatun, Ayub merupakan remaja yang terampil dalam seni dekorasi. Di sekolahnya di SMA Lil Wathon, Wonokusumo, Semampir, Ayub merupakan siswa berprestasi di bidang seni desain dan dekorasi.

“Ayub pintar membuat tulisan dan melukis. Di sekolah juga juara. Ayub anaknya baik, mainnya ya di sekitar kampung ini,” katanya.

Ayub merupakan putra kelima dari enam bersaudara yaitu Aziz, Irfan, Nur Jannah, Rodatul Jannah, Ayub dan Fira. Muniatun sangat kehilangan Ayub. Sehari-hari kalau ada waktu luang biasanya mengantar Muniatun belanja ke pasar. (bid/ipg)

Teks Foto:
– Ayub Al Farisi (17) foto semasa hidup.
Foto: Istimewa.

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs