![](https://www.suarasurabaya.net/wp-content/uploads/2019/09/kk226100_clip10-170x110.jpg)
The Komodo Project konsisten, tetap membawa music-musik etnik berekspresi jazz dengan ornamen bahasa Flores di Jazz Traffic Festival hari kedua, Sabtu (19/8/2017). Penonton tampak sangat antusias.
Diby dari M Radio menyaksikan penampilan mereka. Di salah satu lagu yang mereka bawakan, penonton dilibatkan memberikan beat dengan bertepuk tangan. Lagu terakhir yang mereka bawakan, bahkan berhasil mengajak seluruh penonton berdiri dan bergoyang.
The Komodo Project adalah grup musik yang terbentuk sejak 15 Agustus 2002. Grup yang terdiri dari Gilang Ramadhan, Adi Dharmawan, Ivan Nestorman dan Donny Suhendra ini seperti sebuah rumah besar di mana siapapun bisa bergabung bila mempunyai gagasan yang sama.
Bagi Ivan dan Gilang, panggung adalah sebuah kanvas, di mana mereka sebagai pemain musik menjadi pelukisnya, mencoretkan satu warna, yang lain menambahkan warna lainnya. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kesan teknis dalam permainan bermusik mereka.
“Ini mungkin upaya membuat penonton terkejut, tapi terkadang malah kami yang terkejut (dengan musik yang dihasilkan,red)” kata Ivan kepada Diby di belakang panggung.
Soal penggunaan bahasa Flores di lagu-lagu yang mereka bawakan, Gilang Ramadhan punya penjelasannya.
“Mungkin bahasa Flores /bahasa Manggarai belum begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan terkadang bertanya tanya ini bahasa apa sih, tapi justru itu yang kami angkat, mengenalkan ragam bahasa Indonesia ke masyarakat Indonesia sendiri.”
Grup yang sebelumnya bernama Nera ini membutuhkan empat kali latihan untuk tampil di Jazz Traffic Festival 2017, hanya sebagai penguatan dari lagu-lagu yang sudah ada.
Akan tetapi ada yang kurang dalam penampilannya malam ini, karena Ivan tidak membawa alat music sasando dalam penampilannya, itu dikarenakan sasandonya pecah di pesawat pada saat Ivan pulang dari London.
Tapi itu tidak mengurangi performa mereka malam ini, Ivan memainkan gitar dengan petikan seperti sasando dan Gilang Ramadhan bermain solo drum dari beragam ketukan di Indonesia.(dib/den)