Puluhan warga di sekitar Waduk Sepat, Lidah Kulon mendatangi Balai Kota Surabaya, Jumat (18/8/2017).
Mereka berunjuk rasa meminta Pemkot Surabaya segera membuatkan saluran air agar tidak lagi kebanjiran di musim hujan.
Setelah berunjuk rasa di depan gerbang Balai Kota, warga diminta masuk untuk menyampaikan tuntutannya kepada para kepala dinas terkait.
Ery Cahyadi Kepala Dinas PU Perumahan Rakyat, Cipta Karya dan Tata Ruang menemui para pengunjukrasa. Hadir pula Irvan Widyanto Kepala Satpol PP Surabaya dan Ira Tursilawati Kabag Hukum Pemkot Surabaya.
Saat ditemui para Kepala Dinas, warga mengeluhkan kawasan tempat tinggalnya yang seringkali kebanjiran imbas luapan dari waduk sepat. Terutama warga di RT 1, 2 dan 5 di lingkungan RW 5 kelurahan Lidah Kulon.
Ery mengatakan, Pemkot Surabaya sebenarnya sudah hendak membangunkan saluran air. Tapi ada sebagian warga yang menolak hal ini karena tanahnya turut tercaplok saluran.
Tapi pada saat pertemuan itu, Juki warga RT 2 yang sempat menolak akhirnya bersedia menyerahkan bangunannya untuk kepentingan bersama.
Ery mengatakan, Pemkot akan berkoordinasi dengan kelurahan untuk mendata warga yang memang terdampak banjir. Terutama di lingkungan RT 2.
Setidaknya, kata Ery, akhir bulan ini Pemkot sudah akan mengerjakan saluran air untuk permukiman warga di sekitar waduk Sepat.
Sementara, soal Rislah atau tukar guling tanah waduk antara pemkot dengan pengembang, permasalahan ini masih berlangsung di pengadilan. (den/dwi)