Joko Widodo Presiden dan Teo Chee Hean, Deputi Perdana Menteri Singapura membicarakan sejumlah rencana investasi dan kerja sama kedua negara, di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (11/8/2017) pagi.
Kunjungan Teo Chee Hean, Deputi Perdana Menteri Singapura, beserta rombongan tersebut dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura sekaligus ulang tahun ke-52 kemerdekaan Singapura yang juga dirayakan Kamis (10/8/2017) malam di Jakarta.
A.M Fachir Wakil Menteri Luar Negeri, usai mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, menjelaskan, dalam pertemuan tersebut juga dibahas kelanjutan dari Annual Leader`s Meeting kedua negara yang digelar November tahun lalu di Kendal, Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan laporan yang diterimanya, saat ini sudah ada 30 perusahaan Singapura yang ada di Semarang, dan 41 perusahaan lainnya sedang dalam proses.
“Sementara ini sudah menyerap sekitar 1.700 tenaga kerja dan akan dipersiapkan semacam politeknik di mana nanti untuk mempersiapkan tenaga-tenaga kerja yang akan bekerja di sana. Terutama kalau 41 perusahaan ini kemudian beroperasi akan menyerap sekitar 4 ribuan,” ungkap Fachir seperti dalam siaran pers dari Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima suarasurabaya.net, Jumat.
Terakhir, kedua negara juga membahas kerja sama di bidang infrastruktur, utamanya pembangunan kawasan. Kedua negara berkomitmen untuk mengembangkan kawasan lain di Tanah Air yang serupa dengan kawasan industri Kendal.
“Singapura kita ketahui adalah (investor) yang terbesar. Tahun 2016 itu sekitar US$9,2 miliar investasinya. Deputi Perdana Menteri menyebut bahwa Batam, Bintan, dan Karimun adalah juga menjadi target dari investasi Singapura,” ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia akan mempersiapkan sejumlah langkah-langkah untuk memfasilitasi kemudahan-kemudahan penanaman investasi. Rencananya, kedua negara akan membicarakan kembali hal tersebut pada Annual Leader`s Meeting September mendatang di Singapura.(iss/ipg)