Terkadang seseorang mengalami denyut jantung sangat cepat (di atas 100 kali per menit) walau tanpa sebab pasti dan ini bisa saja merupakan gangguan irama jantung.
Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.JP(K), spesialis jantung sub spesialis aritmia dari RS Jantung dan Pembuluh Darah, Harapan Kita, menyarankan sembari mencari pertolongan medis ada beberapa upaya sederhana untuk mengatasinya sementara.
“Kalau denyut cepat dan tak mengancam jiwa bisa taruh kain berisi es di leher atau membasuh muka dengan air es untuk menghentikan sirkuit,” tutur dia di Jakarta, Jumat (11/8/2017).
Selain itu, tutup kedua lubang hidung sambil menahan napas beberapa detik. Kendati begitu, menurut Yoga cara ini hanya menawarkan tingkat keberhasilan sekitar 40 persen.
Namun, saat debaran jantung bersamaan dengan penurunan kesadaran, sebaiknya bawa penderita ke rumah sakit untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan.
“Umumnya, kalau berdebar disertai penurunan kesadaran harus ke rumah sakit,” kata Yoga seperti dilansir Antara.
Dia menyarankan orang-orang melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh minimal sekali dalam setahun, sebagai deteksi dini bila ada masalah dalam kesehatannya terutama di organ jantung.
“Per tahun lakukan pemeriksaan fisik. Kalau kardiovaslular baik, setahun sekali cukup. Kalau ada kelainan, interval pemeriksaan berikutnya lebih singkat, enam bulan sekali,” ujar dia. (ant/iss/ipg)