Prabowo Ingin Buat Perkampungan Khusus Jemaah Indonesia di Tanah Suci
Selasa, 22 Oktober 2024 | 20:11 WIB
Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) meminta seluruh jemaah calon haji beresiko tinggi mewaspadai cuaca Arab Saudi yang diprediksi mencapai 50 derajat dan berpotensi membuat jamaah terjangkit heat stroke.
“Setiap kloter yang masuk ke asrama haji, rata-rata 60 persen berisiko tinggi sehingga kami mewanti-wanti mereka agar tidak sampai terserang gangguan kesehatan akibat suhu ekstream,” ujar dr Zainul Wakil Ketua PPIH Bidang Kesehatan Embarkasi Surabaya, Rabu (9/8/2017).
Menurut dia, suhu ekstrem Arab Saudi bisa berakibat fatal, bahkan bisa menyebabkan jemaah meninggal dunia. Panas yang menyengat, otomatis akan menganggu pusat suhu di otak.
Ada regulator otak yang mengatur suhu. Karena terlalu ekstrim, pengaturannya bisa kacau. “Kalau sudah heat stroke, gejala awal badan lemah, haus, badan suhu meningkat sampai 40 derajat. Kemudian gangguan sistem pernapasan. Pada tahap lanjut hilang kesadaran dan gelisah,” ujarnya.
Karenanya, PPIH selalu menyarankan para jamaah menghindari terpapar sinar matahari di lingkungan terbuka. Terutama ketika berada di Arafah dan Mina. Dua tempat ini, merupakan padang yang luas. Berbeda dengan di Makkah dan Madinah, yang mana banyak gedung untuk berteduh.
Jamaah haji juga bisa menggunakan spray can dari paket kesehatan dari kementrian kesehatan. “Disamping bisa diisi air zam-zam untuk diminum, juga berfungsi menyemprotkan air ke wajah serta kepala,” kata dia.
Selain heat stroke, jemaah juga diharapkan mewaspadai penyakit menular seperti MERS dan kolera. Cara hidup yang sehat dapat menghindari penyebaran penyakit menular. Semisal, cuci tangan sebelum makan.
Sementara itu, dari data yang ada di embarkasi Surabaya saat ini terdapat 15 jemaah yang terpaksa tertunda keberangkatannya karena masih dirawat. Mereka yang dirawat, 13 berada di RSU Haji, 1 di rujuk ke RSUD dr Soetomo, dan 1 di RSUD Menur. (fik/den/rst)
NOW ON AIR SSFM 100
