Sabtu, 23 November 2024

Ini Alasan Pelaku Kejahatan Siber China Pilih Beroperasi di Indonesia

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Brigjen Fadil Imran Dirtipidsiber Bareskrim, Brigjen Herry Nahak Dirtipidum Bareskrim, Kombes Argo Yuwono dan perwakilan Kepolisian China menggelar keterangan pers kasus kejahatan siber transnasional, Senin (31/7/2017), di Mapolda Metro Jaya. Foto: Farid suarasurabaya.net

Tim gabungan Bareskrim Polri bekerja sama dengan Kepolisian China berhasil membongkar sindikat kejahatan siber dengan pelaku seratusan warga negara asing, yang beroperasi di Bali, Batam, Jakarta dan Surabaya.

Para anggota sindikat kejahatan siber itu disinyalir masuk dengan izin berkunjung, dan beroperasi di wilayah Indonesia dari awal tahun 2017.

Kata Kombes Argo Yuwono Kabid Humas Polda Metro Jaya, para pelaku sengaja memilih beroperasi di Indonesia, karena wilayahnya luas.

Dengan begitu, pelaku berpikir akan sulit terdeteksi penegak hukum dalam menjalankan aksinya.

“Menurut pengakuan pelaku, mereka pilih Indonesia karena wilayahnya luas, jadi gampang bersembunyi. Berbeda dengan di wilayahnya (China), mereka gampang terlacak,” ujar Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Senin (31/7/2017).

Seperti diketahui, Sabtu (29/7/2017), Tim Gabungan Bareskrim Polri menangkap pelaku penipuan melalui telepon, yang beroperasi di empat daerah besar di Indonesia.

Modusnya, pelaku menggunakan data-data nasabah bank di China dan Taiwan, lalu menghubungi calon korban dengan mengaku sebagai penegak hukum.

Dalam aksinya, para pelaku ada yang berpura-pura sebagai polisi, jaksa dan petugas bank Taiwan. Kemudian, mereka menakut-nakuti calon korban dengan mengatakan sedang diselidiki atas kasus pidana.

Begitu calon korban yang berkewarganegaraan China atau Taiwan percaya dan minta kasusnya dihentikan, komplotan pelaku langsung minta dikirimi sejumlah uang.

Sampai sekarang, tim gabungan Bareskrim, Polda Metro Jaya, Polda Jawa Timur, Polda Bali dan Kepolisian China sudah menangkap 153 orang pelaku yang terdiri dari 148 Warga Negara China dan 5 orang WNI.

Di daerah Bali, tim gabungan Polri dan Polda Bali menangkap 32 orang yang terdiri dari 27 Warga Negara China, 10 Warga Negara Taiwan, dan 5 orang Warga Negara Indonesia.

Di Jakarta, Tim Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap 29 orang.

Di Surabaya, tim gabungan menangkap 92 orang yang di antaranya Warga Negara China, Warga Negara Taiwan, dan dua orang Warga Negara Indonesia.

Sedangkan 21 orang pelaku yang beroperasi di Batam masih dikejar tim gabungan. (rid/ipg)

Teks Foto:
– Sejumlah barang bukti pelaku kejahatan siber yang beroperasi di Bali, Batam, Jakarta dan Surabaya diamankan di Mapolda Metro Jaya.
Foto: Farid suarasurabaya.net

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
28o
Kurs