Sabtu, 23 November 2024

Bahaya Asap Rokok Elektrik dan Asap Rokok Konvensional

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Proses pemaparan asap rokok pada tikus putih. Foto: Humas Unair

Lima orang mahasiwa jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga meneliti pengaruh asap rokok elektrik (vapor) dan asap rokok konvensional terhadap paru-paru tikus putih (Rattus norvegicus).

Kelima mahasiwa tersebut, yaitu Yoan Asri Triantara selaku ketua tim, Inggit Almira, Sarwan Adi Kusumo, Muhammad Fajar, dan Dicky Darmawan.

Hasil penelitian mereka telah dituangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan berhasil lolos dari penilaian Dirjen Dikti sehingga mereka berhak atas dana hibah penelitian Kemenristekdikti dalam program PKM tahun 2017.

Di bawah bimbingan Dr. Dwi Winarni, Dra., M. Si., Tim PKMPE ini ingin memberikan informasi yang dapat menjadi bahan pertimbangan peneliti lain dan masyarakat umum.

Yoan Asri ketua tim mengatakan, penelitian ini untuk mengetahui seberapa kerusakan paru-paru tikus putih akibat pemaparan asap rokok elektrik dan asap rokok konvensional.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa asap rokok konvensional dengan kadar nikotin 2,4 mg dapat menyebabkan kerusakan paru terbesar, namun tidak berbeda signifikan dengan pengaruh yang disebabkan oleh asap rokok elektrik dengan kadar nikotin 3 mg.

“Jadi rokok elektrik maupun rokok konvensional dapat menyebabkan kerusakan pada tikus putih yang menjadi model eksperimen kami. Hal yang sama juga berlaku untuk rokok elektrik dengan kadar nikotin 0 mg ini dianggap aman oleh masyarakat,” ujar Yoan, menyimpulkan hasil penelitian bersama timnya. (iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs